Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani merasa ada sosok di balik wacana penundaan Pemilu 2024. Hal tersebut langsung ditanggapi oleh Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Kamhar Lakumani langsung menyebut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Kamhar Lakumani mengatakan, apa yang dikatakan Puan telah menjadi pengetahuan bersama bahwa orang di balik wacana itu Luhut.
"Telah menjadi rahasia umum atau pengetahuan bersama dikomandoi oleh Lord Opung, yang menggunakan beberapa ketum parpol koalisi dan anggota kabinet sebagai kaki tangannya dalam operasi politik jahat ini," kata Kamhar Lakumani, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Puan Maharani Punya Peluang Duet dengan Anies Baswedan, Bakal Untung atau Buntung?
Kamhar menyebut, pernyataan Puan Maharani memiliki dasar dan justifikasi yang kuat. Selain itu, Puan menjadi elite Partai PDIP.
"Ibu Puan juga pernah menjadi Menko PMK di kabinet Jokowi-JK, jadi banyak hal terkait lingkaran dalam Pak Jokowi diketahui Bu Puan," jelasnya.
"Bisa ditafsirkan apa yang disampaikan Bu Puan terkait wacana penundaan pemilu memang dimotori oleh orang-orang dekat Pak Jokowi yang tengah berada dalam lingkar kekuasaan untuk melanggengkan kekuasaan," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, Puan Maharani mengatakan bahwa ada orang-orang di sekitar Jokowi yang mencoba mengangkat isu penundaan Pemilu.
Puan berpendapat, orang-orang yang diduga ada di balik wacana penundaan pemilu memiliki alasan beragam.
Baca Juga: Pengamat Ini Tegas Sebut Pembangunan IKN Nusantara Harus Ditunda: Menghabiskan Dana
"Namanya lingkungan presiden itu pasti semuanya mau dekat presiden dan semuanya bisa memberikan masukan atau kemudian memberikan data atau hal-hal yang menurut yang bersangkutan itu akan memengaruhi presiden," jelas Puan.
Meski demikian, Puan mengaku yakin bahwa Jokowi sosok yang memiliki pendirian.
"Yang bisa saya sampaikan adalah saya meyakini bahwa Presiden Jokowi itu pasti mempunyai keteguhan hati untuk bisa menjaga apa yang menjadi amanah dan amanat rakyat Indonesia," terangnya.