PM Morrison Sudah Bicara dengan Jokowi Soal Rencana Putin Hadiri G20

Jum'at, 25 Maret 2022 | 11:14 WIB
PM Morrison Sudah Bicara dengan Jokowi Soal Rencana Putin Hadiri G20
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebutkan keputusan Indonesia untuk mengizinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri KTT G20 sebagai "langkah yang terlalu jauh”.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada hari Kamis (24/03) menyebutkan keputusan Indonesia untuk mengizinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk bersama para pemimpin dunia lainnya pada KTT G20 tahun ini akan menjadi "langkah yang terlalu jauh”.

Morrison mengatakan dia telah melakukan "kontak langsung" dengan Presiden Joko Widodo, dan salah satunya membahas kehadiran Putin di G20.

PM Australia itu mengaku keberatan dengan kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20 yang akan digelar di Bali.

Baca Juga: Soal Keputusan Undang Putin Di KTT G20 Bali, Legislator PDIP: Harus Ada Kesepakatan Dulu

PM Morisson mengatakan alasan atas keberatannya ini adalah perang Rusia di Ukraina.

"Rusia telah menginvasi Ukraina. Ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional," kata Morrison saat konferensi pers di Melbourne, Australia.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva pada Rabu (23/03) menyebutkan bahwa Putin berniat memenuhi undangan Indonesia untuk hadir pada KTT G20 bulan November mendatang.

Sebelumnya, Cina menyebut Rusia sebagai "anggota penting" G20 dan mengatakan, tidak ada anggota yang berhak untuk mengusir negara lain.

Pernyataan ini disampaikan setelah Washington membuka peluang untuk mendepak Moskow.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Dipastikan Hadir pada KTT G20 di Bali, Menko Luhut Binsar Panjaitan Ingatkan Hal Ini

KTT G20 adalah pertemuan yang menyatukan negara dengan ekonomi top dunia, termasuk Amerika Serikat, Cina, Jepang dan beberapa negara Eropa.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Australia telah melarang semua ekspor alumina dan bauksit ke Rusia serta menjanjikan lebih banyak senjata dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Selain itu, pemerintah Australia juga elah menjatuhkan 476 sanksi terhadap individu dan institusi Rusia. ts/yp (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI