Jengkel Sama Tesla, Luhut ke Elon Musk: This Country is Not Banana Republic!

Jum'at, 25 Maret 2022 | 10:43 WIB
Jengkel Sama Tesla, Luhut ke Elon Musk: This Country is Not Banana Republic!
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dibuat kesal dengan Tesla. Ia menyebut perusahaan milik Elon Musk itu terlalu mendikte Indonesia soal kerja sama mereka.

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Luhut menegaskan Tesla harus memenuhi syarat darinya jika berniat untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini diucapkan setelah produsen mobil listrik asal AS itu menyampaikan minat untuk kembali masuk ke Indonesia.

Sebelumnya, Tesla juga sudah menyatakan minat akan melakukan investasi di Indonesia, namun batal. Kini, Tesla kembali menghubungi Indonesia untuk membuat kesepakatan.

"Tadi pagi, saya ditelepon dari Amerika, Tesla bilang dia mau bikin deal sama kita," katanya dalam acara Closing Ceremony Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 yang ditayangkan secara daring dari Bali, Kamis (24/3/2022).

Luhut lantas mengingatkan bahwa dua tahun lalu, Tesla pernah menyampaikan minat untuk mengembangkan baterai lithium di Indonesia. Sayang, rencana itu batal karena perusahaan Elon Musk itu dinilai terlalu banyak mendikte.

Dalam kesempatan ini, Luhut turut menyemprot Tesla untuk tidak menyepelekan Indonesia. Ia mengingatkan Tesla harus tunduk pada aturan Indonesia jika ingin berinvestasi di sini.

"Saya bilang, 'Hey Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium baterai'. Anda semua mau mendikte, saya bilang, 'Hey you cannot do this. Today is different. Kita harus sama'," cerita Luhut.

"Saya bilang, 'Kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic! This country is a great country!" tandasnya.

Sebagai informasi, Indonesia sudah memiliki kesepakatan bisnis dengan perusahaan baterai kendaraan listrik asal China dan Korea Selatan, yaitu CATL dan LG. Keduanya diklaim memegang hampir 55 persen pasar baterai lithium dunia. 

Baca Juga: Cerita Luhut Sanggah Omongan Bos Tesla Elon Musk yang Terlalu Mendikte

Kerja sama dengan kedua perusahaan itu diyakini akan membuat Indonesia menjadi pemain global baterai lithium. Terlebih pada 2024, Indonesia ditargetkan akan mulai memproduksi lithium baterai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI