Suara.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka secara terang-terangan memberikan komentar mengenai wacana presiden tiga periode.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memberikan tanggapan mengenai isu perpanjangan jabatan presiden.
Gibran secara tegas mengatakan bahwa hal tersebut telah ditolak oleh Jokowi.
Ia mengaku bahwa sang ayah menolak wacana presiden tiga periode.
Baca Juga: Terungkap! Gedung Ini Jadi Lokasi Resepsi Pernikahan Ketua MK dan Adik Presiden Jokowi
Oleh karena itu, Gibran merasa heran lantaran wacana tersebut masih terus dipermasalahkan.
"Yang bersangkutan saja sudah menolak 3 periode, masak masih dipermasalahkan," kata Gibran, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (25/3/2022).
Lebih lanjut, saat ditanya tentang pernikahan tantenya, Idayati dengan Anwar Usman, Gibran turut memberikan komentar.
Menurut Gibran, pernikahan Idayati dengan Anwar Usman merupakan permasalahan pribadi.
Gibran mengatakan tidak ada yang salah dari pernikahan keduanya.
Baca Juga: ELSAM Ingatkan Pemerintah Jokowi Selesaikan Kasus Pelanggaran HAM Berat
"Ya salahnya apa to, tanya ke Bu Ida yang bersangkutan yang mau menikah dong," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua MK Anwar Usman akan menjalani prosesi pernikahan yang berlangsung pada 26 Mei 2022.
Sementara itu, PDI Perjuangan (PDIP) mengklaim taat terhadap konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden dua periode. Mereka memastikan menolak perpanjangan jabatan presiden tiga periode.
Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan ini dalam diskusi bertajuk 'Usulan Jabtan Presiden Diperpanjang, Gimana Nasib Kepala Daerah' yang digelar Total Politik di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (27/2/2022).
Masinton menyebut sikap taat terhadap konstitusi ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Megawati jauh sebelumnya, beliau selalu menekankan komitmen bernegara. Komitmen bernegara itu apa? Kepatuhan kepada konstitusi dan perundang-undangan. Nah, kalau di situ, saya berpandangan Ibu Mega itu orang yang memegang teguh hal-hal yang prinsip, dan enggak bisa ditawar-tawar dalam konteks itu," kata Masinton.