Melambungnya harga minyak goreng tentu sangat berdampak bagi masyarakat. Wati (30), seorang ibu rumah tangga mengaku tidak ada pilihan lain baginya, kecuali harus membeli meski harganya mahal.
“Mau bagaimana lagi, ya kali ikan asin saya rebus. Kan enggak mungkin,” ujarnya.
Untuk dapat menghemat pengeluaran, dia mengaku harus mengurangi penggunaan minyak goreng. Biasa dalam seminggu dia menghabiskan minyak goreng satu liter, mengingat satu keluarganya berjumlah lima orang.
“Sekarang harus diirit biar cukup. Kan harus beli kebutuhan lain juga. Bukan hanya minyak goreng doangkan,” kata dia.
Sedangkan Ira seorang pedagang makanan, juga tak punya pilihan lain. Mau tidak mau dia harus tetap membeli, apalagi kebanyak makanan seperti ayam yang dia jual harus digoreng. Dia pun memilih tidak menaikkan harga dagangannya, khawatir dengan pelanggannya enggan membeli.
“Ya palingan untungnya berkurang,” ujarnya.