Suara.com - Najwa Shihab kerap menuai atensi dari publik berkat deretan sindiran pedasnya ke berbagai pihak khususnya pejabat dan pemerintah. Jurnalis sekaligus aktivis sosial berdarah Arab tersebut kerap memberikan sindiran terhadap isu-isu publik yang menyeret kinerja para pejabat negara. Tentu, sindiran-sindiran pedasnya kerap memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Simak deretan 5 sindiran pedas jurnalis yang akrab disapa Mbak Nana berikut ini
1. Kritik terhadap mantan Menkes RI Terawan, Wawancara dengan Kursi Kosong
Pertama ada sindirian Najwa Shihab terhadap kinerja mantan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto. Sindiran tersebut berawal ketika Najwa merilis sebuah wawancara yang mengundang Terawan yang saat itu masih menjabat sebagai Menkes.
Uniknya, pada wawancara tersebut, Najwa Shihab melayangkan pertanyaan kepada sebuah kursi kulit berwarna hitam yang tidak diduduki oleh siapapun.
Baca Juga: Tegas! Aktivis 98 Unpad Sebut Pendukung Ide Penundaan Pemilu 2024 sebagai Begal Demokrasi
Wawancara dengan kursi kosong tersebut diberi judul #MataNajwaMenantiTerawan dan menjadi sebuah aksi yang baru pertama kali terjadi di Indonesia. Kursi kosong tersebut melambangkan absennya Terawan dalam mengatasi pandemi COVID-19 yang tengah melanda Indonesia.
Dalam wawancara tersebut, Najwa melontarkan segudang pertanyaan kepada kursi kosong tersebut. Salah satu di antaranya mengenai respon Terawan yang meremehkan virus tersebut saat awal pandemi. Najwa juga menuntut klarifikasi mengenai pernyataan yang beredar bahwa Terawan adalah sosok yang menyarankan tidak perlu adanya karantina wilayah.
Sayangnya, sindiran Najwa tersebut ditanggapi secara negatif oleh segelintir pihak. Arteria Dahlan, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan beserta beberapa pihak Relawan Jokowi menuntut permintaan maaf dari Najwa Shihab karena telah merendahkan kehormatan presiden Joko Widodo sekaligus melaporkannya melalui jalur hukum. Najwa Shihab bersikap kooperatif dan akan mengikuti prosedur hukum.
Hingga saat ini, video wawancara tersebut masih bisa diakses publik dan Najwa Shihab belum terlibat kasus hukum yang terkait pelaporan tersebut.
2. Sindiran kepada para anggota Dewan, Apa kabar tuan dan 'Puan' terhormat?
Sindiran berikutnya dilayangkan kepada para anggota dewan dalam video yang bertajuk "Kepada Tuan dan Puan Anggota DPR yang Terhormat." Dalam video tersebut, Najwa Shihab tampak ramah menyapa para anggota dewan dan menanyakan kabar.
Najwa juga mengungkit kinerja anggota dewan terutama selama pandemi. Salah satu sindirian nylekit yang Najwa layangkan adalah soal kursi kosong di dalam gedung DPR akibat kebijakan dari rumah. Ia menyindir bahwa memang biasanya kursi tersebut sering kosong sejak dahulu kala.
Isi utama video sindiran tersebut menyoroti kebijakan parlemen yang tidak fokus pada penanganan virus Corona. Alih-alih, kebijakan yang baru-baru diteken adalah menyoal RUU Cipta Kerja, RUU Pemasyarakatan, dan RUU KUHP yang dinilai tidak ada hubungannya dengan penanganan pandemi.
3. Sindiran Jamu Impor Tiongkok
Selain soal memprioritaskan pengesahan RUU Cipta Kerja, Najwa Shihab juga menyindir prioritas kinerja Satgas COVID DPR yang dinilai tidak bijak. Najwa Shihab menyoroti keputusan mereka mengimpor jamu ilegal dari Tiongkok.
"Bikin ribut juga jelas tak seharusnya jadi prioritas. Satgas COVID-19 DPR kemarin dikabarkan mengimpor jamu ilegal dari Tiongkok secara besar-besaran untuk pasien positif virus Corona. Satgas kemudian membantah itu, katanya ini diproduksi di Jakarta kemudian dibagikan secara gratis ke rumah sakit. Dikabarkan juga jamunya mengandung bahan berbahaya yang belum teruji klinis. Satgas lagi-lagi membantah katanya sedang proses mendapatkan izin di BPOM. Sedang itu berarti belum ya?," sindir Najwa dalam video yang sama.
Najwa juga melanjutkan dengan sindiran yang berbunyi "Niat yang baik pun perlu proses yang baik proses yang semrawut hanya akan disusul polemik."
4. Sindir penggunaan APD oleh DPR, APD itu Alat Pelindung Dewan?
Masih dalam video yang sama seputar kinerja DPR saat pandemi, Najwa juga menyoroti para anggota dewan yang mengenakan APD (Alat Pelindung Diri). Baginya, tindakan tersebut melukai hati rakyat karena para tenaga medis yang seharusnya mengenakan perlengkapan tersebut kehabisan stok APD.
"Tenaga medis kita saja bertaruh nyawa benar karena kekurangan APD. Tidak ada yang meragukan jumlah sumbangan DPR, kami yakin pasti banyak namanya juga DPR. Beli ribuan rapid test saja mampu, ngeborong jamu apalagi. Tapi ini soal rasa dan empati. Kecuali ya, kalo yang dipake anggota DPR itu APD yang lain. Alat pelindung dewan," sindir Najwa.
5. Sindiran terhadap wacana Presiden 3 Periode
Memasuki urutan terakhir dan terbaru, ada sindiran terhadap isu yang baru-baru muncul yakni menyoal wacana presiden 3 periode yang mencuat ke permukaan publik. Jauh sebelum wacana tersebut diperbincangkan oleh para politisi hingga akademisi, Najwa Shihab telah memprediksi munculnya wacana kembalinya kebijakan jabatan presiden yang melebihi batasan 2 tahun.
Prediksi tersebut tidak sengaja dibuat dalam sindiran yang dilayangkan oleh Najwa Shihab melalui sebuah video yang menunjukkan dirinya sedang berbicara di sebuah acara di kampus tiga tahun lalu.
Mengutip dari Suara.com (24/03/2022) bahwa video Najwa Shihab yang dibuat pada 2019 silam kembali mencuat ke permukaan. "Upaya-upaya itu ada, tapi dengan bangga bilang kita mau presiden tiga periode, mengubah UUD untuk itu, rasa-rasanya dulu nggak ada yang berani selantang itu yah," sindir Najwa Shihab dalam video tersebut.
"Dan bahwa sekarang mereka tidak malu untuk bicara seperti itu, itu yang perlu diwaspadai," pungkas Najwa dengan penuh ketegasan.
Itulah sindiran-sindiran pedas Najwa Shihab kepada pemerintah.
Kontributor : Armand Ilham