Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta menteri-menteri di kabinet yang merupakan kader PKB untuk meningkatkan kinerja. Permintaan itu menyusul adanya isu reshuffle yang sudah berhembus sejak awal pekan ini.
Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan apabila menteri-menteri memiliki kinerja yang terus naik, hal itu tentu membuat mereka mendapat kepercayaan dari Presiden Jokowi.
”Jika ada pekerjaan-pekerjaan yang lambat, tolong segera dipercepat. Kalau ada pekerjaan-pekerjaan yang diharapkan oleh rakyat belum selesai, tolong segera diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” kata Jazilul, Kamis (24/3/2022).
Menurut Jazilul apabila semua menteri sudah bekerja sesuai bidangnya atau on the track, maka tidak perlu lagi ada reshuffle.
"Bagi PKB yang terpenting bahwa Presiden Jokowi dan pemerintahan yang ada bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat," katanya.
Sementara itu, terkait pos kementerian yang kini terdapat menteri dari PKB, Jazilul tidak mempersoalkan apabila ternyata akan ditambah pada reshuffle mendatang. Namun begitu ia berharap pos kementerian PKB tidak malah dikurangi.
"Kalau PKB mau ditambah monggo, itu haknya Presiden. Kalau dikurangi kita ya jangan,” tandas Jazilul.
Tak Disoal Cak Imin
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebelumnya mengaku tak masalah jika Partai Amanat Nasional atau PAN diakomodir masuk dalam kabinet pemerintahan oleh Presiden Joko Widodo. Namun ia mewanti-wanti agar PAN tak mengganggu PKB.
"Yang penting jangan ganggu posisi PKB. Silakan masuk (kabinet), tapi jangan ganggu PKB," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Cak Imin meminta agar PAN tak mengganggu jatah kursi menteri milik PKB dalam kabinet. Jika terjadi, menurutnya, konflik malah muncul seperti layaknya Rusia-Ukraina.
"Silakan, asal gak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa Ukraina lawan Rusia nanti. Masa PAN lawan PKB?," tuturnya.
Sementara sisi lain, Cak Imin mengatakan, tak melihat tanda-tanda Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Cak Imin mengaku bahkan dirinya sempat bertemu dengan Jokowi di Bali. Namun, dalam pertemuan itu tak ada cerita soal reshuffle.
"Saya ketemu beliau di Bali juga tak ada cerita reshuffle," tuturnya.
PAN Disebut Dapat Kursi Menteri
Diketahui, PAN disebut-sebut bakal dapat kursi menteri dan wakil menteri jika ada reshuffle. Bahkan nama Bima Arya yang merupakan Wali Kota Bogor tersebut bakal masuk kabinet.
Terkait itu, pihak Istana ikut buka suara untuk menjawab kabar tersebut. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan belum ada informasi resmi terkait kabar yang berhembus tersebut.
"Belum ada (informasi)," kata Heru saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (21/3/2022).
Menanggapi hal itu, Bima Arya mengatakan, bahwa dirinya tidak masuk rekomendasi dari PAN untuk kabinet Indonesia Maju.
"Setahu saya, nama saya tidak direkomendasikan. Tidak ada dalam rekomendasi partai, mungkin karena saya masih punya tanggung jawab di Bogor," kata Bima Arya belum lama ini.
Ia menuturkan hingga saat ini PAN belum menerima berita atau informasi secara resmi langsung dari Istana atau Presiden Joko Widodo.
Wacana perombakan kabinet Indonesia Maju yang digadang-gadang pada Maret ini hanya bersumber dari beberapa sumber internal partai. Wali kota Bogor itu akan fokus pada pekerjaannya hingga 2023 sesuai ketentuan Pemilu yang berlaku.
"Semua kami percayakan kepada ketum, Bang Zul (Zulkifli Hasan) untuk komunikasi dengan presiden," ujar dia.
Ia menambahkan, di internal PAN telah satu suara mempercayakan wacana perombakan itu kepada Hasan, baik nama-nama kandidat, waktu maupun posisi pos menteri.