Suara.com - Pemerintah Indonesia berencana menggaet sejumlah pihak untuk berinvestasi di sejumlah bidang. Sejumlah rencana investasi tersebut pernah diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Tak tanggung-tanggung, invstasi yang disebut Luhut sangat bombastis. Mulai dari mobil listrik hingga pabrik petrokimia terbesar di dunia.
Apa saja rencana investasi lainnya yang disebut Luhut? Berikut ulasannya.
1. Investasi Ekosistem Mobil Listrik
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Penipuan Hendry Susanto, Uang Korban Rp 5 Triliun Hilang
Mobil listrik disebut-sebut sebagai mobil masa depan. Mobil ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil sehingga tidak menyebabkan polusi udara. Dalam mewujudkan ekosistem mobil listrik, Luhut pernah menyatakan, Hyundai Motor Company telah sepakat untuk berinvestasi di bidang ini, dengan nilai investasi mencapai Rp14 triliun.
Investasi tersebut dimulai dengan mendirikan pabrik di daerah Karawang, Jawa Barat, di atas lahan seluas 600 hektare.
Dan pada 15 September 2021, investasi tersebut terwujud. Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melakukan peletakan batu pertama untuk industry mobil listrik di Karawang. Nilai komitmen investasi tersebut mancapai US$1,5 miliar.
2. Pendirian Pabrik Petrokimia Terbesar di Dunia
Pada Kamis, 17 Maret 2022 lalu, Luhut menyatakan, bahwa pabrik petrokimia terbesar di dunia akan berdiri di Indonesia, tepatnya di kawasan industri hijau, Kalimantan Utara. Integrated Green Industrial Park tersebut akan membentang di lahan seluas 32 ribu hektare dan membutuhkan investasi sebesar UD$132 miliar hingga 2029.
Kata Luhut, sentra industry hijau tersebut akan memproduksi sejumlah kebutuhan untuk dalam negeri, yang hingga kini masih diimpor. Diantaranya adalah paracetamol dan bahan baku obat lainnya.
Namun hingga kini belum ada kelanjutan terkait pembangunan pabrik petrokimia di Kalimantan Utara tersebut.
3. Perusahaan Hongkong akan Investasi di IKN
Pada November tahun lalu, Luhut menyatakan bahwa salah satu perusahaan asal Hongkong menyatakan berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah Lan Kwai Fong Group.. Ini adalah grup perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti property, F&B, ritel dan hiburan.
Menurut Luhutada kemungkinan grup perusahaan tersebut juga berminat dalam pengembangan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Namun hingga 2022 belum ada lagi kabar kelanjutan mengenai investasi yang akan dilakukan Lan Kwai Fong Group di Indonesia.
4. Amerika Serikan Investasi Tol Trans Sumatera
Pada akhir 2021, Luhut mengajak investor asal Amerika Serikat untuk ikut berinvestasi di Jalan Tol Trans Sumatera. Ajakan tersebut ia sampaikan kepada Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Dalam kesempatan itu, Luhut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut, ruas tol mana yang ia tawarkan ke Amerika Serikat.
5. Investasi Uni Emirat Arab di Aceh
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, pernah mengatakan bahwa perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Murban Energy Ltd, menyatakan berminat untuk berinvestasi pada sektor pariwisata di Aceh.
Kepastian komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent antara Pemerintaj Daerah Aceh dengan Murban Energy, dalam forum bisnis IEAW 2021 lalu di Hotel Grand Hyatt.
Luhut menyebut, nilai investasi tersebut akan mencapai US$500 atau sekitar Rp7 triliun. Dengan dana sebesar itu, Murban Energy nantinya akan membangun sejumlah resort, di salah satu pulau di Kabupaten Singkil, Aceh.
Namun, investasi tersebut akhirnya kandas, karena penandatanganan perjanjian yang semula akan dilakukan pada 2 November 2021, batal dilaksanakan.
6. Kerja Sama Freeport degan Perusahaan asal Tiongkok
Dalam satu kesempatan, Luhut pernah menyatakan jika PT Freeport Indonesia (PTFI) akan menandatangani kerja sama investasi senilai Rp39 triliun dengan perusahaan asal Tiongkok, Tsingshan Steel.
Kerja sama itu bertujuan untuk membangun smelter tembaha di Halmahera. Perjanjian kerja sama antara ke duanya suda masuk dalam tahap finalisasi.
Namun akhirnya kerja sama tersebut batal, sebagaimana diungkapkan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin.
7. Singapura dan Food Estate Sumatera Utara
Luhut menyatakan, lahan lumbung pangan (food estate) di Sumatera Utara telah terbuka dengan luas lahan mencapai 200 hektare. Menurut Luhut, 73 persen diantaranya sudah ditanami tiga komoditas, yakni kentang, bawang merah dan bawang putih.
Akses jalan menuju food estate tersebut diharapkan suda selesai pada Juni 2021. Perkembangan terakhir, Luhut menyebut, Singapura berpotensi akan ikut serta mengembangkan sejumlah food estate yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
8. Jepang dan Dana Abadi Indonesia
Sekitar akhir 2019, Luhut pernah menyatakan, bahwa The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) melirik dana abadi, atau sovereign wealth fund (SWF) ke Indonesia. Rencana pemberian dana tersebut diinisiasi saat kunjungan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri ke Jepang beberapa waktu lalu. Saat itu, perwakilan Indonesia bersilaturahim dengan Gubernur JBIC, Tadashi Maeda.
Meski begitu, Luhut tidak menyebutkan secara pasti berapa dana yang akan masuk ke Indonesia melalui JBIC. Namun hingga kini belum ada realisasi dari rencana tersebut.
Kontributor : Damayanti Kahyangan