Suara.com - Kementerian Luar Negeri telah memulangkan 12 Warga Negara Indonesia dari Ukraina ke Indonesia. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan 12 WNI beserta 1 warga Ukraina, telah dievakuasi dari Kota Chernihiv, Dnipro dan Kiev, Ukraina.
"WNI terdiri dari sembilan warga negara kita yang ada di Chernihiv, 2 Warga Negara Indonesia yang dari Dnipro, dan satu Warga Negara Indonesia yang ada Kiev beserta 1 Warga Negara Ukraina, ini adalah orang tua dari dua anak dari Dnipro telah tiba di Jakarta," ujar Judha dalam press briefing secara virtual, Kamis (24/3/2022).
Judha menuturkan 12 WNI dan satu WN Ukraina tersebut telah tiba di Jakarta pada 21 Maret 2022. Mereka kata Judha, telah menjalani proses karantina dan dinyatakan selesai menjalani karantina.
"Mereka telah menjalani proses karantina sesuai dengan protokol kesehatan dari satgas covid dan pada tanggal 22, mereka sudah dinyatakan bebas dari karantina dan bekerja sama dengan rekan-rekan BP2MI," ucap dia.
Baca Juga: Laju Rusia Tertahan, Tentara Lari Usai Ada Perlawanan Sengit di Voznesensk
Selain itu, Judha menuturkan sembilan WNI yang merupakan pekerja migran dari Chernihiv, Ukraina telah dipulangkan ke Binjai, Sumatera Utara.
Sembilan WNI tersebut kata Judha, telah berkumpul bersama keluarga.
"Kami telah memulangkan khususnya sembilan WNI kita yang juga pekerja migran kita dari Chernihiv ke daerah asal mereka yaitu di Binjai Sumatera utara dan saat ini Alhamdulillah mereka berkumpul kembali bersama keluarga," paparnya.
Lebih lanjut, Judha menjelaskan, bahwa total 133 WNI yang telah berhasil dievakuasi.
"Demikian proses evakuasi WNI dari Ukraina telah selesai dengan total. WNI yang berhasil kita evakuasi sebanyak 133," tutur Judha.
Baca Juga: Profil Kota Mariupol yang Dibombardir Rusia, Kunci Kemenangan Strategis Putin Kuasai Ukraina
Sedangkan kata Judha, sebanyak 23 WNI yang memilih menetap di Ukraina. Judha menuturkan KBRI Kiev terus menjalin komunikasi dengan 23 WNI tersebut.
"Ada 23 WNI yang memilih sejak awal untuk tetap tinggal di Ukraina dalam hal ini KBRI Kiev yang tetap beroperasi terus menjalin komunikasi dengan mereka dan memonitor kondisi mereka," katanya.