5 Fakta Kasus Penipuan Hendry Susanto, Uang Korban Rp 5 Triliun Hilang

Kamis, 24 Maret 2022 | 13:33 WIB
5 Fakta Kasus Penipuan Hendry Susanto, Uang Korban Rp 5 Triliun Hilang
Hendry Susanto. [YouTube.com/4D MAN]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus dugaan penipuan berkedok investasi bodong terus bermunculan di Indonesia. Setelah polisi mengkap Donny Salmanan dan Indra Kenz, kini satu lagi pemilik perusahaan robot trading aplikasi Fahrenheit, Hendry Susanto, diciduk kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka.

"Hendry Susanto telah ditangkap oleh Bareskrim," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan dalam keterangannya, pada Rabu (23/2/2022).

Penangkapan Hendry Susanto menambah panjang daftar kasus investasi bodong robot trading, yang sebelumnya melibatkan sejumlah youtuber dan influencer.

Bagaimana sepak terjang Hendry Susanto dan apa saja fakta-fakta dalam kasusnya? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Investasi Robot Trading Fahrenheit: Janji Manis Menggaet Member

1. Hendry dilaporkan oleh member

Terungkapnya dugaan kasus penipuan robot trading Fahrenheit adalah berkap laporan sejumlah membernya. Hal itu disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Repli Handoko.

Ia mengatakan, ada dua laporan terkait dugaan penipuan tersebjt, yang masuk ke Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) dan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus).

2. Kerugian member diduga mencapai Rp 5 triliun

Salah satu korban robot trading Fahrenheit adalah aktor Chris Ryan. Ia ikut melaporkan kasus ini ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim Mabes Polri, dengan laporan dugaan penipuan.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketipu! Ini 11 Daftar Investasi Bodong Versi OJK dan Cara Mengenalinya

Chris menduga, total kerugian member Fahrenheit cukup tinggi, yakni mencapai Rp5 triliun. Menurut dia, uang tersebut sengaja dihilangkan oleh pihak Fahrenheit.

"Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun (dari keseluruhan korban)," ucap Chris.

Bukan hanya melakukan penangkapan terhadap pelaku, pihak kepolisian juga menyita aset para pelaku penipuan robot trading Fahrenheit ini. (Youtube/4D Man)
Bukan hanya melakukan penangkapan terhadap pelaku, pihak kepolisian juga menyita aset para pelaku penipuan robot trading Fahrenheit ini. (Youtube/4D Man)

3. Korban mencapai ratusan orang

Salah satu pengacara korban robot trading Fahrenheit adalah SUkma Bambang Susilo. Jumlah korban yang didampingi Sukma dalam kasus ini adalah 80 orang, dengan kerugian mencapai Rp40 miliar.

Namun Polda Metro Jaya menyebut, korban investasi bodong robot trading tersebut ada sekitar 100 orang. Angka tersebut diduga akan bertambah, karena masih ada member yang belum menyadari kalau dirinya tertipu.

4. Fahrenheit dinyatakan illegal

Usai banyaknya laporan yang masuk mengenai robot trading Fahrenheit, Satgas Waspada Investasi (SWI) bergerak cepat dengan menghentikan seluruh kegiatan robot trading tersebut.

SWI menilai Fahrenheit telah melakukan kegiatan illegal sejak Desember 2021. Tak hanya itu, Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga langsung turun tangan, dengan memblokir platform aplikasi Fahrenheit pada Februari 2022.

5. Polisi masih hitung kerugian korban

Banyaknya jumlah korban robot trading Fahrenheit yang melapor, membuat polisi bekerja keras untuk menghitung seluruh kerugian yang dialami para member.

Dan hingga kini, kepolisian masih menghitung jumlah kerugian pasti yang dialami korban. Untuk memudahkan penghitungan jumlah kerugian, kepolisian membuka posko pengaduan di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI