Uni Eropa Tingkatkan Kekuatan Pertahanan dengan Kompas Strategis

Kamis, 24 Maret 2022 | 11:13 WIB
Uni Eropa Tingkatkan Kekuatan Pertahanan dengan Kompas Strategis
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uni Eropa dalam KTT Kamis (24/03) akan merilis konsep peningkatan kebijakan keamanan dan pertahanan ‘Kompas Strategis‘. Rencana kekuatan pertahanan ini bukan untuk bersaing dengan NATO, kata Bernd Riegert dari DW.

Untuk pertama kalinya, 27 negara anggota UE merumuskan kepentingan keamanan dalam konsep bersama untuk membuat Eropa lebih kuat dan lebih mandiri.

"Eropa harus belajar piawai dalam bahasa kekuasaan," kata perwakilan urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

Dokumen keamanan setebal 40 halaman itu diberi nama "Kompas Strategis". Hal-hal yang diidentifikasi sebagai ancaman utama bagi Eropa, secara khusus adalah Rusia dengan perang agresi yang sedang berlangsung terhadap Ukraina, konflik di Georgia dan Moldova, dan peranan Belarus yang otoriter.

Diikuti oleh tema Cina, situasi yang tidak stabil di Balkan Barat, terorisme Islam di wilayah Sahel Afrika, konflik regional di Timur Tengah, dan Arktik, Indo-Pasifik, dan Amerika Latin.

Selain itu, ada ancaman dari dunia maya dan luar angkasa.

‘Sengatan listrik‘ untuk NATO

Tiga tahun lalu, ketika gagasan untuk "Kompas Strategis" sedang digembar-gemborkan oleh diplomat UE Prancis dan Jerman, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih berkuasa di Gedung Putih dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan ucapannya yang terkenal menyatakan NATO, aliansi militer Barat, "mati otak".

Sekarang situasi di Eropa telah berubah secara radikal. Presiden Macron mengatakan, Rusia telah memberi kami peringatan.

Baca Juga: Negara Uni Eropa Bingung Cari Alternatif Energi Dampak Sanksi Terhadap Rusia

"Saya selalu menganggap, kami membutuhkan klarifikasi strategis, dan kami sedang dalam proses mendapatkannya," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI