Dibandingkan Rezim Jokowi, Masyarakat Lebih Puas dengan Masa Kepemimpinan SBY

Kamis, 24 Maret 2022 | 11:10 WIB
Dibandingkan Rezim Jokowi, Masyarakat Lebih Puas dengan Masa Kepemimpinan SBY
Mantan Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Zaenal Muttaqin mengungkapkan kepuasan masyarakat saat masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, keduanya memiliki perbedaan yang sangat jauh.

Menurut Zaenal, tingkat kepuasaan masyarakat terhadap kepemimpinan SBY lebih tinggi dibandingkan Jokowi.

"Beda jauh antara SBY dan Jokowi, masyarakat sangat puas dengan kepemimpinan SBY," kata Zaenal, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: Terbang ke NTT, Cerita Jokowi Beli Daun Singkong, Bagi-bagi Uang hingga Warga Rebutan Kaos di Pasar

Zaenal mengungkapkan, pada masa kepemimpinan SBY, banyak masyarakat yang menginginkan tiga periode.

Akan tetapi, pada saat itu, SBY menolak tegas karena tak ingin melanggar ketetapan konstitusi negara.

"Itu artinya menghormati konstitusi dan bersemangat menjalankan amanat reformasi dan tidak berubah menjadi rezim otoriter," jelasnya.

Zaenal menambahkan, tingkat pengangguran sangat rendah dan ekonomi Indonesia melejit jauh pada saat kepemimpinan SBY.

Namun hal ini berbanding terbalik dengan rezim Jokowi.

Baca Juga: 5 Fakta Tuduhan Korupsi Hingga TPPU Kepada Anak Jokowi, Gibran dan Kaesang

Pada rezim Jokowi, bukannya mengevaluasi program strategis dalam rangka memulihkan ekonomi bangsa.

Ditambah, Jokowi justru ingin melanjutkan program Ibu Kota Negara (IKN) sebagai program strategis Nasional.

"Bahkan demi terwujudnya IKN, yang dilakukan rezim Jokowi mengusulkan perpanjangan masa jabatan dan atau menunda Pemilu," ungkapnya.

Padahal, sudah jelas di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bahwa seorang presiden hanyalah menjabat paling lama lima tahun. Kemudian dilanjutkan di periode kedua.

"Kan sudah jelas diatur di dalam UUD batas paling lama menjadi presiden dua periode. Jika ingin melanjutkan itu namanya melanggar konstitusi," bebernya.

Menurut Zaenal, hal tersebut merupakan penghianatan atas konstitusi dan semangat reformasi.

Oleh karena itu, Zaenal meminta pemerintahan Jokowi untuk menghentikan keinginan melanjutkan tiga periode.

Zaenal secara tegas mengatakan, apabila masih ingin melanjutkan tiga periode maka akan berhadapan dengan rakyat.

"Kami meminta ya untuk menyetop tiga periode, jika tidak maka elit dan rejim politik saat ini akan berhadapan dengan rakyat," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI