Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. atau BNI (berkode saham: BBNI) terus memperkuat global capabilities melalui ekspansi kemitraan dengan eksportir maupun importir secara berkelanjutan. Hal ini seiring dengan terus membaiknya potensi pertumbuhan ekonomi dunia di tengah pandemi Covid-19 dunia yang mulai sangat terkendali.
Bank dengan mandat bank global Indonesia dari pemerintah ini pun proaktif mencari solusi dari isu-isu strategis dalam hal perdagangan internasional, khususnya kelangkaan kontainer, guna ikut membangun optimisme positif pelaku usaha dalam negeri, salah satunya dengan menyelenggarakan acara webinar BNI Regional Trade Talk Series - Kanwil 05 Semarang dan Kanwil 17 Yogyakarta dengan mengusung tema “Menyikapi Kelangkaan Logistik dan Kontainer”.
Acara yang digelar di Kantor Wilayah BNI Semarang pada awal pekan ini yang dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen, Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra dan diikuti oleh para nasabah BNI pelaku ekspor-impor, perwakilan dari Bea Cukai, Asosisasi Logistic Freight Fowarder Indonesia ( AFLI ), dan International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia. Tujuan webinar ini ingin memberikan informasi terkait tantangan yang di hadapi oleh para pelaku ekspor-impor terutama mengenai naiknya Freight Cost dan kelangkaan kontainer.
Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan menuturkan kelangkaan kontainer dalam proses pengiriman barang ekspor menjadi permasalahan bagi dunia usaha saat ini, dan terjadi di berbagai negara, dimana Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak dari kondisi tersebut.
Baca Juga: Meriahkan MotoGP Mandalika 2022, BNI Optimalkan Kawasan Wisata Anak Negeri
Hal ini menjadi salah satu latar belakang BNI mengambil tema webinar kali ini. Perseroan menghadirkan sejumlah pembicara yang mumpuni seperti Kepala KKPBC TMP Tanjung Emas Anton Martin, Plt. Ketum Asosisasi Logistic Freight Fowarder Indonesia (ALFI) Jateng & D.I.Y Suprapto Suwaji dan Technical Advisor Banking Technique & Practice International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia Haryadi Sarpini, D.C. Master.
“Penyelenggaraan event BNI Regional Trade Talk Series merupakan rangkaian pre-event menjelang dihelatnya event BNI Global Trade Forum (GTF) 2022 yang akan diselenggarakan di tahun ini. Selain untuk skala regional, kami pun menyelenggarakan webinar berskala internasional yang kami namakan Diaspora Trade Talk Series, dan pada Februari lalu telah dilaksanakan di Hong Kong”, ungkap Henry.
Adapun, acara Regional Trade Talk Series merupakan webinar yang diselenggarakan secara hybrid atau full online dengan menghadirkan para narasumber dari asosiasi dan dinas setempat, sektor pendukung ekspor dan bea cukai di dalam negeri. Acara Diaspora Trade Talk Series merupakan webinar internasional yang diselenggarakan secara online/virtual yang membahas isu-isu seputar trade, komoditi yang diperlukan (import), pembiayaan untuk diaspora/importir di negara setempat serta sesi business matching, dengan menghadirkan narasumber dari Diaspora, eksportir, importir, asosiasi trade dan KBRI di masing-masing negara.
Event Regional Trade Talk Series maupun Diaspora Trade Talk Series akan diselenggarakan bergantian setiap bulan, dalam negeri dan luar negeri. Saat ini kota Semarang, dan bulan depan rencananya akan kami selenggarakan di Tokyo. Lanjut di kota-kota berikutnya yaitu Surabaya dan Medan, sedangkan untuk skala internasional akan diselenggarakan di Amsterdam dan Sydney.
BNI Berharap dapat menjadi mitra utama bagi para pihak di ekosistem ekspor – impor maupun regulator khususnya penyediaan solusi keuangan dan pembiayaan termasuk menjadi penghubung dalam business match making antara eksportir Indonesia khususnya UMKM dengan Diaspora Indonesia maupun potential business di overseas.
Baca Juga: BNI Semakin Serius Mendorong Eksplorasi Kolaborasi dengan Diaspora
“Ini juga sebagai bentuk komitmen BNI sebagai bank dengan global capabilities dan fokus pada bisnis internasional dan menjadi mitra eksportir maupun importir, sekaligus berperan sebagai jembatan bagi Indonesia dan dunia. Termasuk mendorong para UMKM Indonesia untuk bisa bersaing di pasar global,” imbuhnya.
Adapun, dalam hal jaringan di luar negeri, BNI mampu memfasilitasi kebutuhan nasabah melalui jaringan 1.445 Bank Koresponden di seluruh dunia, menyalurkan fasilitas pembiayaan Diaspora melalui 6 kantor cabang luar negeri, dan memberi kemudahan Pembukaan Rekening Diaspora Indonesia di Luar Negeri
Dalam hal jaringan di dalam negeri, perseroan memiliki Trade Advisory oleh +/- 40 Trade Finance Officer di seluruh Indonesia, layanan Xpora di 7 Hub seperti Medan, Bandung, Jakarta, Solo, Surabaya, Denpasar, dan Makasar, pelayanan yang optimal melalui Trade Processing Center bersertifikasi ISO 9001:2015 dengan layanan same-day service, layanan corporate dan personal remittance untuk melayani kiriman uang keluar negeri yang di dukung oleh call center yang berfungsi sebagai tracking unit, serta International Desk di Japan, Korea, dan China yang siap untuk melayani kebutuhan perbankan Foreign Multinational Company di Indoneisa sebagai entering gateway untuk masuknya Foreign Direct Invesment.
BNI Regional Trade Talk adalah workshop-webinar dengan topik diskusi seputar aktivitas ekspor-impor dan menghadirkan stakeholder maupun regulator dari ekosistem ekspor-impor setempat (meliputi Bea & Cukai, Disperindag, Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan, ICC, asosiasi terkait, dsb.) yang diselenggarakan BNI di masing-masing Wilayah sepanjang Tahun 2022 dengan fokus untuk meningkatkan kinerja ekspor impor nasional, serta dalam rangka mewujudkan visi & misi BNI sebagai bank BUMN yang berfokus pada internasional banking #GoGlobal.
Manfaat BNI Regional Trade talk ini untuk para pelaku usaha UMKM yang berorientasi ekspor-impor antara lain untuk mendapatkan update yang berkaitan dengan prosedur ekspor-impor, potensi pasar, komoditas unggulan, regulasi terkait, isu terkini dan kepabeanan kepada seluruh stakeholder dan pelaku ekosistem ekspor-impor di masing-masing wilayah.
Regional Trade Talk juga diharapkan dapat menghubungkan para pelaku ekspor-impor dengan Trade Professional di segenap Kantor Wilayah BNI di seluruh Indonesia guna memberikan advisory terkait transaksi Trade baik domestik maupun internasional.
BNI Trade Finance hadir untuk melayani kebutuhan Perdagangan ( Trade ) baik dalam maupun Luar Negeri ( Ekspor-Impor ) dengan Tag Line : “ Bridging Indonesia & The World “. Produk BNI Smart Trade antara lain : Letter of Credit, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri ( SKBDN ), Standby Letter of Credit ( SBLC ), Demand Guarantee, Counter Guarantee dan Supply Chain Financing based on Open Account Financing.
Layanan Trade Finance BNI didukung oleh sistem digital yang handal melalui BNI Trade Onlie ( BTO ) yang terintegrasi dengan BNI Direct ( Internet Banking ), Jaringan internasional yang luas dan satu-satunya bank BUMN di Indonesia yang memiliki Jaringan Global melalui Kantor Cabang di Luar Negeri antara lain di Singapore, Hongkong, Tokyo, London, New York –dan Seoul-Korea Selatan, serta kurang lebih 1.445 bank koresponden di seluruh dunia serta dilayani oleh Tenaga Trade Finance Officer ( TFO ) yang tersebar di seluruh Kantor Wilayah BNI di Indonesia untuk memberikan Advisory menengenai Trade Finance dan Perdagangan Internasional.
Selama Januari 2022 ini, BNI membukukan Volume Transaksi Trade 3,66 Milyar USD, tumbuh 10,79 % untuk Jawa Tengah & DIY, sejalan dengan Volume Ekspor BNI tumbuh sebesar 8.73% dan Impor BNI tumbuh sebesar 9.29 % pada periode yang sama.
Adapun penghargaan yang pernah di peroleh antara lain : The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker Tahun 2014 – 2015 dan The Best Trade Finance Bank in Indonesia form Alpha South East Asia Magazine tahun 2010 – 2020 selama 10 tahun berturut-turut.