Suara.com - Nama Immanuel Ebenezer belakangan ini mencuat setelah ia menjadi saksi meringankan untuk terdakwa kasus terorisme, Munarman. Langkahnya tersebut dianggap bertentangan dengan semangat menentang dan melawan aksi terorisme.
Immanuel sendiri adalah salah satu pentolan pendukung Presiden Joko Widodo. Hingga kini ia masih tercatat sebagai Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JoMan).
Ia juga sempat mencicipi kursi Komisaris Utama BUMN PT Mega Eltra, salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia yang bergerak di bidang perdagangan dam konstruksi.
Setelah pro kontra kesaksiannya untuk Munarman merebak, ia dicopot dari jabatan komisaris tersebut. Namun ia mengaku tidak diberitahu alasan pencopotannya tersebut.
Meski begitu, Immanuel menyatakan tetap mendukung Joko Widodo. Ia tidak berpaling dan tetap berjuang agar pada 2024 nanti tidak terjadi perpecahan di masyarakat karena kontastasi dalam pesta demokrasi.
Apa saja sepak terjang Immanuel Ebenezer dalam kancah politik Indonesia? Berikut ulasannya.
1. Menjadi saksi meringankan untuk Munarman
Pada Rabu, 23 Februari 2022 lalu, Immanuel Ebenezer dihadirkan sebagai saksi meringankan dalam lanjutan sidang lanjutan perkara dugaan tindak pidana terorisme, dengan terdakwa Munarman.
Ia mengaku, kehadirannya dalam sidang tersebut adalah murni karena keinginannya. Dan ia memberikan kesaksian yang meringankan karena didasari hubungan pertemanan dengan Munarman.
Baca Juga: Soal Tes Uji Coba SMP Singgung Kasus Wadas, Kepala Dinas Pendidikan Purworejo: Kami Mengakui Salah
Dalam kesaksiannya, Immanuel menyatakan, tuduhan terorisme terhadap Munarman adalah sebuah tuduhan yang menyesatkan.
Immanuel mengaku mengenal betul sosok Munarman sebelum ia ditangkap atas dugaan terorisme. Karena itu pula, ia yakin Munarman tida terlibat kasus terorisme.
2. Pernah dilaporkan Alumni 212
Meski mengaku kenal betul dengan sosok Munarman, Immanuel Ebenezer ternyata juga pernah berseberangan dengan salah satu kelompok yang dekat dengan Munarman, yakni Alumni 212.
Oleh Alumni 212, Immanuel dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian yang ia sampaikan dalam sebuah program televisi swasta, pada 31 Januari 2019.
Menurut anggota Presidium Alumni 212, Eka Gumilar, pernyataan Immanuel dalam acara televisi tersebut sangat menohok perasaan peserta aksi 212.
3. Mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024
Meski pemilihan presiden 2024 masih lama, sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi calon presiden seudah bermunculan. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang juga merupakan politikus PDI Perjuangan.
Meski belum diusung oleh PDI Perjuangan, Immanuel menyatakan mendukung Ganjar menjadi calon presiden di pilpres 2024.
Dukungan ini diberikan, karena menurut Immanuel, saat ini sebagian besar relawan Jokowi mendukung Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk maju sebagai calon presiden di pilpres 2024.
Karena itu pula, ia sempat terlibat depat panas dengan politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu. Meski JoMan bukan partai politik yang bisa mengusung figur calon presiden, menurut Immanuel, rakyat juga boleh menentukan pilihan untuk pemimpinnya.
4. Melaporkan Dosen UNJ ke Polisi
Pada 14 Januari 2022 lalu, Immanuel Ebenezer berencana melaporkan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun ke Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut dilayangkan karena Immanuel menyatakan Ubedilah telah memfitnah keluarga presiden Joko Widodo. Sebelumnya Ubedilah melaporkan dua anak presiden, Kaesang dan Gibran, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi dan gratifikasi.
Menurut Immanuel hal tersebut adalah sebuah pernyataan yang tida benar dan cenderung menyudutkan keluarga Presiden Joko Widodo.
Kontributor : Damayanti Kahyangan