"Selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp5 triliun (dari keseluruhan korban)," kata Chris Ryan.
Chris Ryan menjadi salah seorang yang kemudian melaporkan Fahrenheit ke Bareskrim Polri.
"Saya dan tim mengalami kerugian hingga Rp30 miliar," kata Chris Ryan di Badan Reserse dan Kriminal Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2022), lalu.
Fahrenheit dianggap telah merugikan banyak orang. Di Polda Metro Jaya saja, sampai pada Minggu (20/3/2022), lalu, menerima 55 laporan. "Mungkin (korban) sudah 100 orang lebih," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Auliansyah Lubis.
Orang yang melapor karena merasa tertipu Fahrenheit terus bertambah, polisi berencana untuk membuka posko pengaduan.
Seperti apa kegiatan Fahrenheit?
Untuk menggaet member, para pelaku selalu menjelaskan bahwa robot trading Fahrenheit memiliki slogan D4, duduk, diam, dapat duit.
Mereka mengatakan telah menyiapkan robot trading yang bekerja untuk memantau dana para member.
"Jadi robot ini bisa mengamankan uang masyarakat, tidak akan lost, tidak akan kalah, tidak akan hilang, jadi akan untung terus," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Auliansyah Lubis, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga: Jangan Sampai Ketipu! Ini 11 Daftar Investasi Bodong Versi OJK dan Cara Mengenalinya
"Inilah akhirnya masyarakat tergerak untuk meletakkan uangnya di robot trading tersebut."