9 Fakta Bocah Bekasi Doyan Makan Sandal dan Kertas: Pencernaan Terganggu, Ibu Pasrah

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 19:29 WIB
9 Fakta Bocah Bekasi Doyan Makan Sandal dan Kertas: Pencernaan Terganggu, Ibu Pasrah
Ibu dari GI (3), Bocah dari Muaragembong yang doyan makan kertas hingga sandal (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini di media sosial ada sebuah video viral yang memperlihatkan aksi seorang balita laki-laki yang gemar memakan kertas. Tidak hanya kertas, balita laki-laki tersebut dilaporkan juga sering kali memakan sandal jepit.

Balita laki-laki tersebut disebutkan dengan inisial GI. GI baru berusia tiga tahun. Dia tinggal di Kampung Bulak Sukadana, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Ibunda dari GI yaitu PS juga mengungkapkan, bahwa video viral yang memperlihatkan aksi anaknya adalah benar adanya. Berikut sejumlah fakta terkait balita laki-laki pemakan kertas dan sandal tersebut:

1. Berawal dari Sandal Buntung

Baca Juga: Keluarga Bocah Muaragembong yang Doyan Makan Kertas, Sandal hingga Kerikil Ingin Berobat ke Rumah Sakit, tapi..

PS ibunda GI mengatakan bahwa anaknya tersebut sejak berusia satu tahun sudah gemar memakan benda-benda yang tak lazim. GI gemar memakan benda-benda yang tak lazim berawal dari gemar memakan sandal yang berbahan karet.

PS baru mengetahui kelakuan anaknya ketika melihat banyak sandal yang buntung. Setelah diperhatikan, ternyata anaknya yang membuat sandal jepit tersebut buntung karena dimakan.

2. Dikira Iseng

Fakta kedua yaitu dikira iseng oleh sang ibunda. PS sebagai ibunda dari GI juga tidak mengetahui awal mula GI memakan benda yang tak lazim tersebut. Dia mengira pada saat pertama melihat apa yang dilakukan GI hanyalah iseng.

3. Ibu Sempat Melarang

Baca Juga: Selain Lahap Makan Kertas, Bocah Muaragembong Ini Juga Doyan Makan Sandal, Ibu Anak: Satu Sandal Habis Dalam Dua Jam

Dalam kejadian ini, PS mengatakan bahwa dia sempat melarang GI pada saat melihatnya memakan sandal. Namun, balita laki-laki yang berusia tiga tahun itu justru marah ketika ibundanya melarang GI agar tidak memakan sandal.

4. Dikeluhkan Ibu

Dalam peristiwa ini, PS mengaku bahwa karena GI gemar memakan sandal dia membeli alas kaki mencapai lima kali dalam sebulan hanya karena alas kaki tersebut dimakan GI.

5. Ganti Makan Kertas

Ketika GI menginjak usia dua tahun, selain dia  menyukai sandal, dia juga menyukai benda-benda yang tak lazim lainnya seperti kertas dan kardus.

Karena gemerannya memakan benda-benda yang tak lazim, dia bisa menghabiskan satu buku tulis dalam 3 hari. Sang ibunda, PS  mengatakan bahwa ketika GI sedang menginginkan, dalam sehari dia bisa menghabiskan empat sampai lima lembar buku yang berukuran A3.

6. Juga Makan Batu Kerikil

Selain gemar memakan kertas, kardus, dan sandal, GI juga dilaporkan gemar memakan benda-benda yang tak lazim lainnya seperti batu kerikil dan styrofoam.

7. Tak Pernah Sakit

Akan tetapi anehnya, meski GI gemar memakan benda-benda tak lazim dia tidak pernah merasakan sakit. Hal ini diungkapkan oleh sang ibunda. PS bersyukur GI tidak pernah mengeluh sakit walaupun sering memakan benda tak lazim.

Sampai sekarang, GI tidak pernah dibawa ke rumah sakit oleh PS untuk memeriksakan kesehatannya. Hal ini dikarenakan terkendala biaya.

8. Terkendala Ekonomi

PS mengaku tidak bisa berbuat apa-apa untuk memeriksakan anak laki-lakinya itu ke rumah sakit, hal ini dikarenakan terkendala ekonomi. PS hanya seorang ibu rumah tangga.

Selain itu, PS juga mengatakan bahwa bidan selaku petugas Dinas Kesehatan setempat sudah mendatangi GI dan memeriksa kondisi tubuh GI. 

9. Pencernaan Terganggu

PS mengatakan bahwa kini pencernaan GI berwarna dan bertekstur mirip seperti sandal. Hal ini karena dia kebiasaan memakan benda-benda yang tak lazim.

Kontributor : Annisa Nur Rachmawati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI