Nelayan NTT Kecelakaan Kapal Tenggelam di Laut Timor Dirawat di Australia, Kini Terpapar COVID-19

Rabu, 23 Maret 2022 | 17:34 WIB
Nelayan NTT Kecelakaan Kapal Tenggelam di Laut Timor Dirawat di Australia, Kini Terpapar COVID-19
Ilustrasi Covid-19 varian Deltacron. (Cottonbro dari Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melki Giri, seorang nelayan asal Kabupaten Rote Ndao, NTT, kecelakaan kapal tenggelam di perairan Pulau Pasir, Laut Timor kini dirawat di Australia. Namun saat ini Melki Giri terpapar COVID-19 di sana.

Melki Giri dirawat di Royal Darwin Hospital, Darwin-Northern Territory.

Melki sebelum diperiksa kesehatan tidak merasakan gejala apapun, seperti flu, badan panas, badan nyeri, serta sakit tenggorokan.

"Melki, kami belum bisa jenguk karena setelah jalani pemeriksaan dia diketahui terpapar COVID-19," kata Pelaksana Fungsi Konsuler Konsulat Republik Indonesia di Darwin Yulius Mada Kaka saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Rabu siang.

Baca Juga: Indonesia Bahas Rencana Ubah Status Pandemi Jadi Endemi dengan Thailand, Puan: Tantangan Kita Bersama

Melki Giri tengah menjalani isolasi mandiri di ruang yang berbeda dengan rekannya Habel Kanuk yang saat ini juga terpaksa dirawat intensif karena dalam kondisi lemah akibat terlalu lama berada di laut.

"Kami sudah jenguk Habel dan kondisinya masih lemas sehingga masih dirawat oleh petugas kesehatan di Darwin," ujar Yulius.

Ia mengatakan bahwa prosedur penanganan yang dilakukan oleh pemerintah Australia kepada tiga warga Indonesia, khususnya dari NTT itu, humanis dan maksimal.

Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Australia yang sudah merawat tiga nelayan asal NTT itu, di mana dua nelayan di Darwin dan satu lainnya di Perth, Australia Barat.

Dengan adanya laporan bahwa Melki Giri terpapar COVID-19 maka saat ini ada dua nelayan asal Pulau Rote yang mengalami kecelakaan kapal saat melaut itu pun terpapar COVID-19 setelah Riki Balu di Perth dilaporkan terpapar COVID-19 dan masih kritis.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Indonesia Belum Mereda, Hari Ini 159 Jiwa Melayang, Kasus Positif Bertambah 6.376 Orang

Terkait dengan repatriasi, ujar dia, dengan kondisi kesehatan dari tiga nelayan asal NTT itu yang belum maksimal, maka ada kemungkinan prosesnya akan lebih lama.

"Kelihatannya proses repatriasinya agak lama karena Melki juga terpapar COVID-19. Bisa jadi lebih dari satu bulan mereka di wilayah hukum Australia," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI