Suara.com - Belum lama ini sebuah video singkat yang memperlihatkan tumpahan minyak di laut sedang menjadi sorotan publik.
Yang membuatnya semakin disorot adalah karena narasi yang menyertai konten tersebut. Pasalnya video tersebut diklaim sebagai tumpahan 2 ton lebih minyak goreng ke laut dengan harga senilai Rp 37 miliar.
"Bertumpah ruah... Minyak Bimoli kualitas terbaik, 2.500 Ton harga (kurang lebih) 37 Milyar.." tulis pemilik video, seperti dikutip Suara.com pada Rabu (23/3/2022).
![Video minyak yang tumpah di kapal viral [instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/20/42216-video-minyak-yang-tumpah-di-kapal-viral-instagram.jpg)
Konten itu pun sempat diwarnai dengan sejumlah kritikan pedas warganet. Bahkan ada yang langsung mengaitkannya dengan karma untuk kaum ibu yang beberapa waktu belakangan dibuat bersusah payah dengan kelangkaan minyak goreng.
Mulai dari emak-emak yang harus mengantre panjang, berebut dengan anarkis, sampai diminta untuk lebih kreatif dalam mengolah bahan makanan oleh Megawati Soekarnoputri.
Namun benarkah klaim tumpahan minyak goreng yang beredar di media sosial tersebut?
PENJELASAN
Melansir kominfo.go.id, rupanya narasi yang disertakan di video tersebut kurang tepat.
Faktanya, Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Indra, menyatakan bahwa peristiwa di video tersebut terjadi pada 18 Januari 2022.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Rp14.000 Per Liter, Kenapa Diragukan?
Insiden tersebut terjadi di wilayah Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Kalimantan Timur. Lebih tepatnya di Tongkang (TK) Kahuripan 207 di Jetty 2C PT Kutai Refinery Nusantara.