Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberikan usulan agar Indonesia mulai menerapkan cara kerja sistem e-voting. Ia menilai digitalisasi dalam Pemilu 2024 berpeluang besar untuk dilakukan, yakni via e-voting
Sistem pemungutan suara Pemilu melalui e-voting diketahui sudah diterapkan oleh sejumlah negara. Menurut Johnny, sistem ini akan bermanfaat dalam rangka efektivitas dan efisiensi proses kontestasi politik yang legitimate, mulai dari tahapan pemilih sampai transmisi dan tabulasi hasil pemilu.
"Pendadopsian teknologidigital dalam giat Pemilu memiliki manfaat untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kontestatsi politik yang legitimate baik dalam tahapan pemilih, verifikasi identitas pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara, hingga transmisi dan tabulasi hasil pemilu," jelas Johnny dalam siaran pers, Rabu (23/03/2022).
Johnny lantas mencontohkan salah satu negara yang sukses melakukan pemungutan suara secara digital yaitu Estonia. Tokoh politik dari partai Nasdem itu mengungkap, Estonia telah menyelenggarakan Pemilu dengan sistem e-voting yang bebas, adil, dan aman sejak tahun 2005.
Baca Juga: Fokus Selesaikan Tugas, Wapres Maruf Amin Ogah Bahas Penundaan Pemilu 2024
Bahkan, Estonia sudah mempunyai sistem Pemilu digital pada tingkat kota, negara, dan tingkat Uni Eropa. Sistem ini pun sudah digunakan oleh 46,7 persen penduduk. Ia juga membeberkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menyiapkan sistem e-voting ini dari lama.
"Jadi (sistem e-voting ini) bukan baru, termasuk Komisi Pemilihan Umum ini sudah lama juga menyiapkannya," ujar menteri kelahiran Nusa Tenggara Timur ini.
Tak hanya di belahan Eropa Utara saja, Johnny pun menyebut India yang juga sudah melakukan digitalisasi tahapan Pemilu. Menteri berusia 65 tahun ini menerangkan, Komisi Pemilihan Umum di India menjalin kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi untuk mengembangkan teknologi blokchain.
Negara Bollywood itu disebut memakai blockchain untuk mendukung pemungutan suara jarak jauh dalam pemilihan umum (televoting). Sistem tersebut diharapkan dapat digunakan dalam Pemilu India 2024 mendatang, sama seperti Indonesia.
Menteri lulusan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya itu berharap agar Indonesia dapat melakukan benchmark, studi tukar informasi, pengetahuan serta pengalaman dengan India mengenai pelaksanaan e-voting.
Baca Juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin: Kami Hanya Berpikir Sampai 2024, Tidak Ada Pikiran Lain
Tak hanya itu, Menkominfo mengungkapkan tahapan pemungutan suara secara elektronik sudah diterapkan oleh 34 negara lainnya di dunia dalam berbagai bentuk dan tingkatan.
E-voting dalam pelaksanaannya disebut akan melibatkan badan manajemen Pemilu atau electoral management board di skala nasional maupun skala sub nasional, seperti pemilihan anggota legislatif daerah.
Johnny menekankan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan sistem e-voting. Ia menilai kesiapan masyarakat menjadi kunci penting untuk menjaga tingkat kepercayaan dalam tahapan Pemilu saat verifikasi dan re-verifikasi data.
Politisi Nasdem ini turut menyampaikan, transformasi digital yang sudah di level global memberikan berbagai pengaruh dalam aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, digitalisasi Pemilu menjadi suatu keniscayaan dalam praktik demokrasi dan manifestasi kedaulatan rakyat Indonesia.
Kontributor : Hayuning Ratri Hapsari