Nggak Ada Habisnya! Bukan Cuma Netizen, Aksi Rara Pawang Hujan Mandalika Sampai Bikin Ustaz Beda Pendapat

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 14:01 WIB
Nggak Ada Habisnya! Bukan Cuma Netizen, Aksi Rara Pawang Hujan Mandalika Sampai Bikin Ustaz Beda Pendapat
Rara pawang hujan Mandalika. (Instagram/@motogp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi pawang hujan Mandalika Rara Isti Wulandari di gelaran MotoGP di Lombok, Nusa Tenggara Barat membuat publik terbelah. Banyak yang pro, namun tak sedikit pula yang mengecamnya.

Dalam aksinya yang sering disorot televisi saat gelaran MotoGP itu, ia tampak menjalankan ritual-ritual yang disebut-sebut memindahkan hujan.

Apa yang dilakukan perempuan yang akrab disapa mbak Rara memantik banyak dukungan, termasuk para pembalap MotoGP sendiri. Media-media asing juga banyak mengulik aksi sang pawang hujan tersebut.

Namun di dalam negeri, mbak Rara justru menuai pro dan kontra. Mulai dari warga biasa hingga para tokoh, bahkan ustaz.

Baca Juga: Gercep! Buntut Blak-blakan soal Gaji, Stafsus Sri Mulyani Ingatkan Rara Pawang Hujan Kena Pajak

Salah satu tokoh agama yang kontra dengan aksi Rara itu adalah ustaz Khalid Basalamah. Dalam sebuah unggahan videodi akun twitter @eshatehsyah. Ustaz Khalid Basalamah pernah berbicara soal hukum menggunakan jasa pawang hujan.

"Pawang hujan itu dukun atau penyihir. Taro telur di belakang rumah, taro keris supaya tidak hujan itu jin yang jaga," ucap ustaz Khalid Basalamah.

Lantas ustaz Khalid Basalamah menegaskan bahwa dalam Islam hukumnya haram bagi seseorang yang menggunakan jasa pawang hujan.

"Pawang hujan itu dukun nggak boleh dipercaya haram dalam Islam. Walau pun mereka pakai bacaan-bacaan Al-Quran jangan percaya," katanya.

"Ada acara terus hujan, ya biarin akhi kan rahmat dari Allah. Kalau hujan terus tunda di hari lain," sambungnya.

Baca Juga: Pawang Hujan Rara Istiati Wulandari Selalu Gunakan Sesajen Suci Saat Mengawal Event MotoGP Mandalika

Berbeda dengan ustaz Khalid Basalamah, ulama kharismatik asal Rembang K.H. Ahmad Bahauddin alias Gus Baha justru tidak terlalu menyudutkan profesi pawang hujan.

Melalui sebuah unggahan video di kanal youtube Sekolah Akhirat, menurut Gus Baha hujan yang diturunkan oleh Allah merupakan sebuah rahmat.

"Ada hujan itu buktinya rahmat Allah, kalau tidak ada hujan bukti kuasa Allah. Tapi kalau hujan sering dikeluhkan pedagang. Misal ada yang jual es terus hujan, masya Allah mati saya," ujar Gus Baha.

Menanggapi profesi pawang hujan, menurut Gus Baha, keberhasilan Rara Isti Wulandari maupun pawang hujan lainnya saat ditugaskan untuk mengamankan sebuah acara karena berkat kebaikan Allah.

"Kalau kamu minta (hujan), kemudian Allah langsung memberi. Berarti Allah sedang menunjukkan bahwa dia dzat yang baik," kata Gus Baha.

Sebaliknya, jika Allah tidak mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan oleh hujan. Menandakan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang tidak bisa diatur oleh siapapun.

Kalau kamu meminta (hujan), tetapi tidak diberi. Berarti Allah sedang menunjukkan dia dzat yang kuasa dan tidak bisa diintervensi,'' imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI