Cerita Pebalap MotoGP Morbidelli Pinjam Motor Polisi buat Kejar Pesawat di Bandara, Aipda Prayitno jadi Dewa Penolong

Rabu, 23 Maret 2022 | 12:36 WIB
Cerita Pebalap MotoGP Morbidelli Pinjam Motor Polisi buat Kejar Pesawat di Bandara, Aipda Prayitno jadi Dewa Penolong
Anggota Satuan PJR Polda NTB, Ajun Inspektur Polisi Dua Lalu Dwi Prayitno, menjadi penyelamat pebalap MotoGP, Franco Morbidelli, dari resiko ketinggalan pesawat terbang menuju Italia dari Bandara Internasional Lombok, di Mataram, NTB, Senin (21/3). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Satuan PJR Polda NTB, Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Lalu Dwi Prayitno, menjadi dewa penyelamat pebalap MotoGP, Franco Morbidelli dari ketinggalan pesawat terbang menuju Italia dari Bandara Internasional Lombok (BIL) pada Senin (21/3).

Morbidelli sempat meminjam motor dinas polisi yang dikendarai Prayitno, yang merupakan komandan regu BM 3 Patroli dan Pengawalan Satuan Lalu-lintasPolres Lombok Timur, Polda NTB.

“Saat itu saya dan rekan-rekan dari Satuan PJR Polda NTB, diperintahkan untuk mengawal 13 rombongan rider MotoGP yang akan kembali ke negaranya masing–masing menuju Bandara Internasional Lombok,” kata dia, melalui siaran pers dari Humas Polda NTB, di Mataram, NTB, Rabu (23/3/2022).

Ia menjelaskan kejadian sebenarnya saat itu, ketika dirinya bersama tim Gabungan Satuan PJR Polda NTB hendak mengawal pembalap MotoGP menuju Bandara. Namun saat itu salah satu pembalap, Morbidelli, datang terlambat sehingga dengan terpaksa ia ditinggal 12 pembalap lain.

“Morbidelli memang datang terlambat sehingga 12 rombongan lainnya terpaksa mendahului ke bandara dengan pengawalan buka tutup oleh rekan–rekan saya. Sementara saya diperintahkan untuk menunggu Morbidelli guna melakukan pengawalan selanjutnya,” jelasnya.

Tak lama berselang Morbidelli pun tiba dan dia juga telah bersiap untuk menaiki kendaraannya guna mengawal. Namun tiba-tiba saja, pembalap asal Italia itu tertarik melihat kendaraan dinas kepolisian dan langsung menghampiri dia.

“Dia menghampiri saya dan meminta izin menggunakan motor dinas ini, mungkin dia ingin merasakan sensasi uji kendara karena kebetulan merek motor dinas yang saya bawa ini sama dengan merek motor yang ia pakai saat balapan di ajang MotoGP,” kata dia.

“Setelah saya izinkan dan Morbidelli bersiap mengendari moge itu, tiba-tiba ia meminta saya duduk di belakang untuk ia bonceng menuju hotel, namun saat itu saya bingung karena helm hanya ada satu. Untungnya saat di gerbang Sirkuit Mandalika ada rekan saya yang memberikan helm jadi saat di jalan raya kami berdua menggunakan helm,” katanya.

Ia menuturkan selama perjalanan tentu saja sebagai manusia normal ia juga merasakan kebanggaan sekaligus deg-degan karena selain sedang dibonceng pembalap kelas dunia (MotoGP). Sebagai aparat ia juga harus memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pembalapasal Italia itu.

Baca Juga: Apa itu Diplopia? Kondisi yang Dialami Marc Marquez Usai Kecelakaan Fatal di Sirkuit Mandalika

“Bangga karena bisa dibonceng oleh pembalap kelas dunia ini, tapi merasa deg-degan juga karena saya takut kalau terjadi sesuatu kepada Morbidelli, karena saya juga harus memastikan betul keselamatan, keamanan dan kenyamanannya,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI