Suara.com - Kasus pemalsuan identitas sebagai anggota Tentara Nasioal Indonesia (TNI) bisa dibilang cukup banyak. Ini mengingatkan kita untuk waspada dan teliti saat berkenalan dengan orang lain. Apalagi jika akan dibawa pada jenjang pernikahan.
Seperti halnya yang dikutip dari Suara.com, seorang anggota TNI gadungan akhirnya diketahui berbohong usai ditangkap. Mirisnya, ia baru saja menyebarkan undangan resepsi dengan seorang wanita dan bahkan sudah melakukan akad.
Penangkapan ini dilakukan usai munculnya sebuah video dari akun @andreli_48 yang viral di media sosial. Ia melapor bahwa hari Senin (21/3/2022) telah menahan seorang warga Songgom, Kab. Brebes yang mengaku sebagai TNI AD berpangkat Letda atas nama Slamet Iskandar Syah.
Pria yang mengaku anggota TNI itu berencana akan menikahi wanita bernama Suci Damayanti yang merupakan anak salah satu kolonel. Tak disangka, pria itu ternyata hanyalah TNI gadungan, di mana semua pangkatnya tidak benar.
Terkait berita ini, kamu khususnya para wanita perlu tahu cara membedakan TNI gadungan dengan yang asli dan dapat ditemukan pada poin-poin di bawah ini. Tujuannya agar tidak ada lagi yang tertipu.
1. Nama Komandan
Bagi seorang anggota TNI, mengetahui dan mengingat nama komandannya merupakan hal yang wajib dilakukan. Mereka cenderung tidak akan salah menyebutkan nama sekaligus jabatan sang komandan.
Jika kenalanmu dapat menjawab, bukan berarti bisa langsung dipercaya. Periksa terlebih dahulu apakah benar ada nama komandan seperti yang disebutkan melalui internet atau kerabat yang bekerja sebagai TNI.
2. Kontak Komandan
Baca Juga: Kocak! Pria Bikin Tutorial Hentikan Bayi Nangis Pakai Lemparan Keju, Publik Takut Dismackdown Emak
Terlihat tidak begitu penting, namun menanyakan kontak sang komandan pada kenalan yang mengaku TNI bisa membuatmu tahu reaksi mereka. Ini dapat menjadi pertanyaan jebakan.
Meski mengetahui nomor tersebut, para anggota TNI biasanya tidak akan berani menghubungi komandan bila situasinya tidak begitu penting. Jadi, jika kenalanmu mau melakukannya, menandakan ada yang kurang sesuai.
3. NRP yang Dimiliki
Cara yang terakhir adalah dengan menanyakan NRP (Nomor Registrasi Pusat) yang dimiliki. Namun, seringkali sudah dimanipulasi sehingga kamu perlu memintanya menunjukkan secara langsung atau melalui foto.
Lalu, untuk memastikan kebenaran dan keakuratannya, tanyakan data tersebut pada kenalan anggota TNI. Dengan begitu, kamu juga bisa tahu ada tidaknya orang tersebut pada lembaga angkatan bersenjata itu.
Jika melihat ada hal lain yang mencurigakan, bisa segera melaporkannya. Pelaporan kasus anggota TNI gadungan ini dapat dilakukan di kantor polisi setempat atau satuan kewilayahan seperti Koramil, Kodim, atau Korem. Jangan sampai terkecoh, ya!
Kontributor : Xandra Junia Indriasti