Suara.com - Hidayah bisa didapat kapan saja, itu juga yang dialami mantan pendeta Maxi Deeng. Pendeta Maxi Deeng pindah agama ke Islam setelah bermimpi aneh.
Maxi Deeng mengatakan kejadian mimpi itu sangat membekas di pikirannya.
Mimpi itu datang setelah mantan pendeta Maxi Deeng sepulang belajar di Manila Filipina. Namun mimpi itu bukan pertama kali terjadi. Ada mimpi lain yang membuat pikirannya gelisah.
“Saya mendapatkan suatu mimpi, dan mimpi itu saya berada terlempar jauh di suatu tempat yang begitu dalam, gelap, dan sangat menakutkan. Dan di mimpi itu saya seperti tidak ada jalan keluar,” ujar mantan pendeta Maxi Deeng di akun YouTube Dondy Tan dengan judul “Bongkar Abis: Pengakuan Ex PDT Maxi Deeng”.
Mantan pendeta Maxi Deeng bermimpi berada di dalam sebuah tempat yang gelap dan menakutkan.
Mantan pendeta Maxi Deeng berusaha mencari jalan keluar. Pada satu titik ia melihat sebuah cahaya sehingga dengan sigap mengejar cahaya tersebut.
“Saya tetap berusaha mencari jalan walaupun suasananya begitu menyeramkan. Dan saya liat ada satu titik kecil saya lihat oh ini kayaknya ada cahaya."
"Jadi saya yakin itu jalan keluar. Karena di tempat gelap ada cahaya berarti cahaya itu jalan keluar,” lanjut Maxi.
Maxi Deeng terus mengejar cahaya hingga masuk ke dalam lubang. Di situ, ia merasakan sebuah kedamaian yang sangat berbeda dari sebelumnya.
Baca Juga: Kasus Penistaan Agama Pendeta Saifuddin Ibrahim Naik Tahap Penyidikan, Polisi Koordinasi dengan FBI
“Jadi saya kejar cahaya itu redup redup tapi semakin besar, saya kejar sampai saya masuk di lubang cahaya itu. Saya lihat begitu indahnya pemandangan, sangat berbeda dari lubang yang gelap itu,” tuturnya.
Setelah itu lah kejadian hal yang tak diduga-duga. Mantan pendeta Maxi Deeng dituntun mengucapkan kalimat syahadat. Hingga dia hijrah masuk Islam.
“Di situ saya mendengar nama saya disebut. ‘Maxi, Laa Ilaha Illallah’. Itu tiga kali. Baru saya terbangun. Waktu saya terbangun, basah (sekujur tubuhnya). Saya berpikir, kenapa mendapatkan mimpi seperti ini, berarti tidak ada lagi alasan apapun, saya harus segera hijrah,” lanjutnya.
Akhirnya, mantan pendeta ini menghubungi sahabat lamanya.
“Dari sana saya masuk Islam, saya bersyahadat di Balikpapan, di Masjid Istiqomah,” jelasnya.