Harga Mi Instan Naik karena Perang di Ukraina, Penggemarnya Kaget

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 11:54 WIB
Harga Mi Instan Naik karena Perang di Ukraina, Penggemarnya Kaget
Ilustrasi mi instan rebus (Pexels/Karolina Grabowska)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia mengatakan perang kemungkinan akan menimbulkan kenaikan harga lagi.

Walau PT Mayora Indah tidak membeli gandum dari Ukraina, Anthonius mengatakan perang akan mempengaruhi harga produk mereka secara tidak langsung.

A selfie of man wearing suits smiling to camera Image: Anthonius Auwyang mengatakan harga mi instan sudah naik sejak pandemi, namun akan naik lagi karena perang. Supplied

"Akibat perang, [harga] pengangkutan jadi naik, mahal, produk makanan juga naik," katanya.

"Untuk efek long nya [jangka panjang] pasti ada tapi immediately [dalam waktu dekat] ini kayaknya enggak juga karena sebenarnya Australia masih melakukan supply ke Indonesia."

PT Indofood yang memproduksi Indomie sebagai merek mi instan paling terkenal di Indonesia tidak menanggapi pertanyaan dari ABC.

Namun, Direktur Utama PT Indofood Franciscus Welirang mengatakan peningkatan harga mi instan hanyalah spekulasi.

Franciscus juga mengatakan bahwa perusahaannya masih memiliki persediaan gandum dari Ukraina yang diimpor Februari lalu.

"Sampai hari ini, sampai bulan depan, dan dua bulan ke depan, menurut saya tidak ada gangguan kok," ujar kepada CNNIndonesia.com (04/03).

Menurut World Instant Noodles Association, kenaikan harga juga akan terjadi di Jepang, yang termasuk lima negara yang mengonsumsi mi instan terbanyak di dunia.

Baca Juga: Rusia Blokir Jalur Utama Ekspor Gandum, Pasokan Pangan Dunia Terancam

"Harga bahan, termasuk gandum dan kelapa sawit sudah naik dan pabrik besar di sini sudah memutuskan untuk menaikan harga lima sampai 12 persen," ujar juru bicara organisasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI