Harga Mi Instan Naik karena Perang di Ukraina, Penggemarnya Kaget

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 11:54 WIB
Harga Mi Instan Naik karena Perang di Ukraina, Penggemarnya Kaget
Ilustrasi mi instan rebus (Pexels/Karolina Grabowska)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dampak dari perang Rusia dan Ukraina dapat dirasakan sampai ke ujung dunia, termasuk Indonesia, di mana harga mi instan diprediksi akan naik bila perang terus berlanjut.

Tahun lalu,  hampir seperempat persediaan gandum Indonesia diimpor dari Ukraina.

Ukraina dan Rusia yang tengah berperang memproduksi sepertiga ekspor gandum dunia.

Dengan ditutupnya pelabuhan Ukraina dan tidak adanya petani karena sebagian besar dipaksa untuk ikut berperang, rantai pasokan gandum dunia pun ikut terganggu.

Awal Maret lalu, ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan harga mi instan di Indonesia akan naik akibat perang.

"Kalau kita makan mi ayam atau mi instan itu juga 100 persen bahan bakunya diimpor," katanya dalam sebuah webinar (01/03).

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan sementara ini konflik kedua negara tersebut belum menimbulkan "dampak signifikan" pada persediaan gandum ataupun harga mi instan dalam negeri.

Kasan mengatakan Indonesia masih memiliki persediaan gandum sebanyak 1,2 ton yang akan bertahan sampai dua bulan ke depan.

Menurutnya, kenaikan harga mi instan sudah diprediksi, namun nilainya tergantung pada seberapa lama perang akan berlangsung.

Baca Juga: Rusia Blokir Jalur Utama Ekspor Gandum, Pasokan Pangan Dunia Terancam

"Potensi kenaikan harga mi instan akan jauh lebih kecil jika intensitas invasi tersebut tidak berlangsung lama," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI