Proyek Revitalisasi TIM Tak Sesuai Keinginan Seniman, PDIP Bakal Panggil Jakpro

Rabu, 23 Maret 2022 | 11:48 WIB
Proyek Revitalisasi TIM Tak Sesuai Keinginan Seniman, PDIP Bakal Panggil Jakpro
Suasana pembangunan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta berencana memanggil kontraktor revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Pasalnya, bangunan hasil proyek itu setelah sebagian jadi, tidak sesuai dengan kenginan para seniman.

Anggota DPRD DKI fraksi PDIP, Jhonny Simanjuntak mengatakan pihaknya ingin meminta hasil Focus Group Discussion (FGD) antara Jakpro dengan para seniman yang pernah dilakukan. Setelah itu, ia akan menanyakan mengapa Jakpro tak mengerjakan sesuai masukan dari para seniman.

"Kami nanti akan memanggil Jakpro ke fraksi PDI Perjuangan. Kami minta hasil FGD dengan para seniman itu dilaksanakan," ujar Jhonny saat dikonformasi, Rabu (23/3/2022).

Tak hanya itu, sesuai dengan tuntutan para seniman, pihaknya akan mempertanyakan mengenai pengelolaan TIM setelah revitalisasi nanti. Para seniman ingin wewenang ini tak dipegang oleh Pemprov DKI maupun Jakpro.

Baca Juga: Keinginan Tidak Diikuti, Proyek Revitalisasi TIM Kembali Dikeluhkan Para Seniman

"Kalau pengelolaannya oleh Jakpro kan repot. Zaman bang Ali Sadikin kan seperti itu, seniman diberikan kesempatan mengelola. Karena TIM kan sebagai etalase seni dan tempat produksi seni," tuturnya.

Jhonny tak merinci kapan pemanggilan anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu akan dilakukan. Namun, ia meyakini undangan akan diberikan dalam waktu dekat.

"Ya dalam waktu dekat lah kami akan manggil Jakpro," pungkasnya.

Sebelumnya, pembangunan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) kembali dikeluhkan oleh para seniman. Pasalnya, sejumlah bangunan hasil pengerjaan dianggap tidak sesuai dengan keinginan para seniman.

Revitalisasi pusat kesenian di Jakarta yang dimulai pada tahun 2019 itu sempat menuai polemik. Para seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (FSPTIM) sempat menentang proyek itu.

Baca Juga: Debu Batu Bara Tebar Penyakit hingga Diprotes Warga Marunda, F-PDIP DPRD DKI Bakal Panggil Pemprov dan PT KCN

Pasalnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku kontrakor dinilai melakukan komersialisasi dengan berencana membangun hotel dan tempat mewah lainnya di lokasi. Pembangunan bahkan sempat dihentikan hingga disorot DPR RI.

Setelah pembangunan kembali dilanjutkan usai Jakpro berjanji tak melakukan komersialisasi, kini polemik kembali mencuat. FSPTIM mengadu ke fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/3/2022) kemarin karena sejumlah perombakan bangunan dinilai mencurigakan.

Anggota Fraksi PDIP Jhonny Simanjuntak mengungkapkan, selama pembangunan, seniman sudah menyampaikan sejumlah masukan dan aspirasi. Namun, begitu jadi  ternyata bangunan yang jadi tidak sesuai harapan.

"Seniman mengeluhkan mereka tidak diikutsertakan dalam revitalisasi TIM. Memang sempat ada forum group discussion antara seniman dengan Jakpro, tapi hasil forum ini tak dilaksanakan. Sekarang, pembangunan fisik maupun isi isinya enggak sesuai dengan kemauan para seniman," ujar Jhonny saat dihubungi, Rabu (22/3/2022).

Sejumlah poin yang dianggap tidak sesuaai dengan keinginan seniman, misalnya seperti sistem pencahayaan, akustik, hingga tempat duduk penonton di gedung pertunjukan Graha Bhakti Budaya (GBB).

"Misalnya di gedung pertunjukkan itu ada sampai seribuan tempat duduk. Untuk apa coba? Itu mah lebih ke kegiatan seni pop. Harusnya, daya tampungnya cukup 600 agar ada kedekatan antara penonton dengan pertunjukan teater itu sendiri," ucap Jhonny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI