Aturan Jelang Ramadhan Akan Diperketat, Warganet Kesal: Kalau MotoGP Bebas Gitu?

Rabu, 23 Maret 2022 | 11:44 WIB
Aturan Jelang Ramadhan Akan Diperketat, Warganet Kesal: Kalau MotoGP Bebas Gitu?
Ilustrasi PPKM (Pixabay).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia sempat melakukan pelonggaran selama masa uji coba pandemi yang berubah menjadi endemi virus Corona. Meskipun demikian, menjelang bulan suci Ramadhan ini pemerintah tak segan untuk memperketat kembali aturan tentang pembatasan aktivitas masyarakat.

Hal ini sontak membuat warganet resah mencoba membandingkan dengan gelaran MotoGP Mandalika. Mereka mempertanyakan kerumunan yang terjadi pada acara bergengsi tersebut.

"Kalau untuk Ramadan dibuat aturan, kalau untuk MotoGP bebas gitu? Luar biasa," kicau pengguna Twitter @StopPlande*** diikuti dengan emoji tepuk tangan, seperti dikutip Suara.com pada Rabu (23/03//2022).

Hingga berita ini dirilis, sedikitnya 1 ribu orang memberikan tanda suka dalam unggahan tweet tersebut. Kicauan ini turut mengundang beragam reaksi warganet.

Baca Juga: Aleix Espargaro Syok Jadi Saksi Kecelakaan Horor Marc Marquez

"MotoGP ini tes herd immunity sebenarnya buat orang Indonesia. Kalau dalam 2 minggu ini rumah sakit tetap normal, Insya Allah Ramadan-Lebaran kita bisa lanjutkan lagi tradisi kita seperti yang dulu,” tulis akun @ferasc***.

Tapi kalau seperti pertengahan tahun lalu sampai banyak yang meninggal saat antre masuk rumah sakit bagaimana?" tambahnya.

"Kalau sekarang karena ada MotoGP corona gak ada kabar, nanti pas mau lebaran corona ada varian baru lagi dan di-lockdown deh," ujar akun @maiwa***.

"Undang lagi pembalap MotoGP nanti saat mau lebaran," celetuk akun @1noh***.

"Lebaran butuh MotoGP lagi," tambah akun @mochnurhab***.

Baca Juga: Michelin Bantah Tudingan Honda sebagai Biang Kerok Kecelakaan Marc Marquez

Terdapat pula warganet yang tak sependapat. Mereka menganggap kerumunan Mandalika tidak sebanding dengan keramaian bulan puasa.

"Tapi kalau Ramadan kan ramainya di seluruh kawasan Indonesia, tapi kalau MotoGP kan ga semua kota atau tempat ramai dan hanya membuat kerumunan di 1 titik," ungkap akun @nas_blue***.

"Karena Ramadan menyangkut lebih dari 100 juta orang. Mandalika hanya sedikit orang," tulis akun @LJLIW***.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) disebut akan memperketat mobilitas warga. Terlebih, jika kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 atau yang dikenal dengan 'Son of Omicron' mengalami peningkatan yang tajam di Indonesia.

Menurut informasi dari Siti Nadia Tarmizi, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, varian Omicron BA.2 mempunyai karakteristik dapat lebih cepat menular dibandingkan sub-varian sebelumnya.

Sejumlah negara lain pun mengalami kenaikan angka kasus Covid-19 yang cukup signifikan akibat Omicron BA.2 ini.

Oleh karena itu, apabila terjadi potensi peningkatan laju penularan yang tinggi, maka akan dilakukan pembatasan aktivitas pada masa awal Ramadan untuk menghindari risiko yang lebih besar pada saat Idulfitri.

Siti Nadia menambahkan agar masyarakat tidak perlu berspekulasi bahwa ini adalah akal-akalan pemerintah untuk menakut-nakuti warga. Pasalnya, keberadaan virus yang selalu bermutasi ini akan menghasilkan varian baru dengan karakteristik berbeda, bisa menguat atau melemah.

Di Indonesia sendiri, setidaknya sudah terdeteksi sebanyak tiga sub-varian Omicron, yaitu BA.1, BA.1.1, dan BA.2. Varian paling banyak yang ditemukan yakni BA.1.

Namun demikian, BA.2 juga menunjukkan adanya peningkatan dan laju penularannya lebih mengkhawatirkan.

Kontributor : Hayuning Ratri Hapsari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI