Suara.com - Kasus penistaan agama Pendeta Saifuddin Ibrahim naik tahap penyidikan. Kini polisi Indonesia berkoordinasi dengan FBI untuk mencari keberadaan Pendeta Saifuddin Ibrahim yang diduga ada di Amerika Serikat.
Hal itu dikatakan Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Asep Edi Suheri. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyatakan peningkatan status ini dilakukan karena pihak kepolisian telah menemukan duhaan pelanggaran pidana dalam perkara tersebut.
“Kasus Saifuddin Ibrahim sudah naik sidik”, kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Asep Edi Suheri.
“Kami masih koordinasi secara intens dengan pihak-pihak terkait,” paparnya.
Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo megatakan jika Polri berkoordinasi dengan atase di Biro Investigasi Federal (FBI/The Federal Bereau of Investigation), Kementerian Luar Negeri dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk mendalami keberadaan Saifuddin.
Pengusutan kasus ini dilakukan setelah dilaporkan oleh seseorang yang diketahui Bernama Rieke Vera Rountinsulu ke Bareskrim pada 18 Maret 2022.
Pelapor menduga Saifuddin melanggar Pasal 45A ayat (2) JO Pasal 28 Ayat (2) UU No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No.11 Tahun 2008 Tentang ITE dan/atau Pasal 15 UU No.1 tahun 1946 tentang peraturan hukum Pidana.
72 Bidadari
Pendeta Saifuddin Ibrahim bicara kontroverai lagi. Kali ini Pendeta Saifuddin Ibrahim bahas ciri-ciri fisik 72 bidadari temani muslim bertakwa di surga. Bahkan Pendeta Saifuddin Ibrahim membahas bagian sensitif si perempuan surga itu.
Awalnya Pendeta Saifuddin Ibrahim membahas Islam sebagai agama khusus pria. Sementara wanita hanya menjadi pelengkap.
Bahkan Pendeta Saifuddin Ibrahim masih saja bersikeras mengkampanyekan penghapusan 300 ayat Al Quran.
Kini dirinya berniat mengurai 300 ayat yang menurutnya harus dihapus dari Al Quran.
“Agama saya yang lama (islam) adalah agama khusus untuk lelaki,” ujar Saifuddin Ibrahim.
“Kalau wanita ya hanya bagian begitu saja!,” ujar Saifuddin Ibrahim melanjutkan.
“Jadi di dalam kitab suci itu (Al Quran), yang nanti disebut orang yang bertaqwa itu akan masuk surga dengan dilayani oleh 72 bidadari cantik,” papar Saifuddin Ibrahim
“Saking cantiknya itu wanita belum pernah lahir ke muka bumi ini, rambutnya terurai, segalanya diceritakan semua.”
“Alisnya, bibirnya, dagunya, wah lehernya jenjang, pundaknya, susunya menantang, perutnya lurus gak seperti wanita di dunia ini, gembrot!,” kata dia.
Dalam pernyataannya, ia mengaku akan membuat 300 video yang menjelaskan ayat-ayat Al Quran yang menurutnya harus dihapuskan.
Padahal, dirinya sudah mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Menko Polhukam dan Persatuan Gereja Indonesia atau PGI.
Diwartakan bahwa PGI sendiri telah menghimbau masyarakat Indonesia khusunya umat muslim untuk tidak menggeneralisir kelompok masyarakat beragama kristen dengan pernyataan-pernyataan kontroversial Pendeta Saifuddin Ibrahim.
Meski demikian, walaupun telah mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, Pendeta Saifuddin Ibrahim di Amerika masih saja kerap membuat video yang berisi ujaran kebencian.
“Saya akan membacakan ataupun akan menyiarkan 300 ayat itu, berarti akan ada 300 pertemuan saya dengan saudara-saudara,” ujar Saifuddin Ibrahim dalam video yang diunggah oleh channel youtube Saifuddin Ibrahim, dengan judul ‘Kronologi 300 Ayat Abad ke-7, Zumber Malapetak4 Dunia’, sebagaiamana dilansir pada Rabu, 23 Maret 2022.