Gelar Rakor Rencana Digitalisasi Pemilu 2024, Menkominfo: Harus Perhatikan Tren Negara Lain

Rabu, 23 Maret 2022 | 06:09 WIB
Gelar Rakor Rencana Digitalisasi Pemilu 2024, Menkominfo: Harus Perhatikan Tren Negara Lain
Menkominfo Johnny G Plate tentang digitalisasi Pemilu [tangkapan layar Zoom].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat koordinasi terkait rencana digitalisasi Pemilu 2024 di Bali, Selasa (22/3/2022) malam. Acara ini dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny G Plate.

Ia mengatakan rakor ini bertujuan agar digitalisasi Pemilu 2024 menghasilkan pemimpin yang memiliki komitmen terhadap digitalisasi di Indonesia.

"Makna dari rapat koordinasi ini, bentuk satu komitmen dalam pemilu 2024 agar digitalisasi dalam pemilu menghasilkan pemimpin yang punya komitmen melaksanakan digitalisasi di Indonesia," ujar Johnny dalam sambutannya yang disiarkan melalui zoom.

"Karena itulah cara dan sarana yang paling efektif untuk mengisi akselerasi digitalisasi transformasi nasional yang dicanangkan oleh bapak presiden," ucapnya.

Johnny menyebut transformasi digital saat ini merupakan keniscayaan. Pasalnya, hampir seluruh kehidupan masyarakat bergantung terhadap teknologi digital.

Sekjen Partai Nasdem itu menuturkan bahwa dirinya ingin Pemilu 2024 memiliki inovasi digital yang dilakukan oleh KPU.

Karena itu, pemerintah melalui Kominfo akan memberikan dukungan penuh terhadap inovasi digital yang dilakukan KPU.

"Teknologi digital ini memiliki manfaat mewujudkan efisiensi dalam kontestasi politik. Kemudian juga dalam mengidentifikasi pemilih, pemungutan dan penghitungan suara hingga dampak hasil pemilu," papar Johnny.

Lebih lanjut, Johnny mengungkapkan banyak negara di dunia terutama Eropa yang menerapkan digitalisasi dalam pemilu. Ia ingin Indonesia juga menerapkan digitalisasi Pemilu.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Bahaya Menunda Pemilu, Ada Udang di Balik Batu sampai Menyuburkan Pertikaian Kadrun Cebong Kampret

"Tahapan pemungutan digital atau e-voting atau elektoral vote telah digunakan di 34 negara di dunia. Itu dilakukan dalam berbagai bentuk baik di tingkatan nasional maupun sub nasional seperti pemilihan legislatif daerah. Ini harus diperhatikan, tren digitalisasi Pemilu di beberapa negara," ungkap Johnny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI