Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat koordinasi terkait rencana digitalisasi Pemilu 2024 di Bali, Selasa (22/3/2022) malam. Acara ini dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny G Plate.
Ia mengatakan rakor ini bertujuan agar digitalisasi Pemilu 2024 menghasilkan pemimpin yang memiliki komitmen terhadap digitalisasi di Indonesia.
"Makna dari rapat koordinasi ini, bentuk satu komitmen dalam pemilu 2024 agar digitalisasi dalam pemilu menghasilkan pemimpin yang punya komitmen melaksanakan digitalisasi di Indonesia," ujar Johnny dalam sambutannya yang disiarkan melalui zoom.
"Karena itulah cara dan sarana yang paling efektif untuk mengisi akselerasi digitalisasi transformasi nasional yang dicanangkan oleh bapak presiden," ucapnya.
Johnny menyebut transformasi digital saat ini merupakan keniscayaan. Pasalnya, hampir seluruh kehidupan masyarakat bergantung terhadap teknologi digital.
Sekjen Partai Nasdem itu menuturkan bahwa dirinya ingin Pemilu 2024 memiliki inovasi digital yang dilakukan oleh KPU.
Karena itu, pemerintah melalui Kominfo akan memberikan dukungan penuh terhadap inovasi digital yang dilakukan KPU.
"Teknologi digital ini memiliki manfaat mewujudkan efisiensi dalam kontestasi politik. Kemudian juga dalam mengidentifikasi pemilih, pemungutan dan penghitungan suara hingga dampak hasil pemilu," papar Johnny.
Lebih lanjut, Johnny mengungkapkan banyak negara di dunia terutama Eropa yang menerapkan digitalisasi dalam pemilu. Ia ingin Indonesia juga menerapkan digitalisasi Pemilu.
Baca Juga: Jokowi Undang Menteri Ratas di Rabu Pon Besok, Tapi Disebut Bukan Untuk Reshuffle Kabinet
"Tahapan pemungutan digital atau e-voting atau elektoral vote telah digunakan di 34 negara di dunia. Itu dilakukan dalam berbagai bentuk baik di tingkatan nasional maupun sub nasional seperti pemilihan legislatif daerah. Ini harus diperhatikan, tren digitalisasi Pemilu di beberapa negara," ungkap Johnny.
Ia juga mencontohkan negara Estonia, Eropa yang telah mengadopsi e-voting.
"Estonia sebuah negara di Eropa Utara disebut sebagai negara terdepan di dunia yang berhasil mengadopsi pemungutan suara secaea digital melalui pemungutan suara online yang bebas, adil, dan aman melalui sistem e-voting atau internet voting yang telah dikembangkan sejak 2005. Estonia sudah melakukan sejak 2005," papar Johnny.
Di kesempatan yang sama Ketua KPU Ilham Saputra menyambut baik dorongan yang diberikan Menkominfo.
"Menkominfo sangat semangat untuk membantu kita dalam konteks pelaksanaan digitalisasi Pemilu," kata Ilham.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Menkominfo terkait komitmennya ingin membantu menyukseskan Pemilu 2024.
"Ini menjadi challenge, Pemilu 2024 sampai saat ini kita berkomitmen melaksanakan seluruh tahapan. Komitmen ini diawali dengan beberapa persiapan kita untuk mensupport KPU provinsi periode 2022-2027 agar bisa melakukan beberapa persiapan tahapan," katanya.