Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengisyaratkan pemerintah akan memberikan izin bagi masyarakat untuk melakukan tradisi mudik lebaran pada Idul Fitri tahun ini.
Muhadjir mengatakan masyarakat sebagian besar sudah divaksin Covid-19, sehingga tingkat kesakitan jika terpapar menjadi ringan dan protokol kesehatan tetap akan diperketat selama mudik.
"Belum (diputuskan), tapi Insyaallah mudik boleh, Insyaallah. Tinggal kami rapikan saja aturannya. Yang jelas diutamakan yang boleh mudik itu ya yang sudah vaksin dua kali dan booster," kata Muhadjir kepada wartawan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk segera melengkapai vaksinasi dua dosis, termasuk melanjutkan ke dosis ketiga atau booster agar lebih aman ketika bepergian.
Baca Juga: Demi Generasi Emas Indonesia 2045, Kemenko PMK Ingatkan Pentingnya Pendidikan Calon Pengantin
"Karena itu untuk jaga-jaga marilah kami segera lengkapi vaksin kedua dan booster, ramai-ramai booster, kami pastikan mereka yang (vaksin) booster aman untuk mudik," tegasnya.
Serukan Vaksinasi Jelang Ramadan
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan juga meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan ketiga atau booster agar bisa menjalani ibadah Ramadan dan mudik lebaran dengan lancar.
"Yang mau mudik dan lebaran di kampung, yuk segera vaksin, dan jangan lupa ajak lansia, karena lansia baru 54 persen yang mendapatkan vaksinasi," kata Nadia, Selasa (15/3/2022).
Dia menjelaskan, saat ini stok vaksin untuk kebutuhan nasional masih banyak, pemerintah juga telah memperbolehkan merek vaksin dosis pertama dan kedua berbeda, sehingga mempermudah masyarakat untuk divaksinasi.
"Kita punya sekitar 40-45 juta stok vaksin, dari sisi akses juga kalau dulu harus menggunakan jenis vaksin yang sama, sekarang tidak harus sama, bisa menggunakan apapun jenis vaksin yang tersedia, karena tujuannya sekarang ini adalah percepatan," ucap Nadia.
Sejauh ini, pemerintah telah menyuntikkan 194,906,900 dosis (93.59 persen) vaksin dosis pertama dan 155,391,750 dosis (74.61 persen) vaksin dosis kedua, serta 17,565,378 dosis (8.43 persen) vaksin dosis ketiga kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.