Bisa Dihantam Badai Pasir, Susi Pudjiastuti 'Nangis' Minta Indonesia Segera Ubah Sikap

Selasa, 22 Maret 2022 | 14:48 WIB
Bisa Dihantam Badai Pasir, Susi Pudjiastuti 'Nangis' Minta Indonesia Segera Ubah Sikap
Foto terbaru dari Susi yang diunggah pada 16 Maret 2022. (Twitter/@susipudjiastuti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti kembali "menangis" di akun media sosialnya. Ia mengingatkan Indonesia mengenai dampak perusakan lingkungan.

Melalui akun Twitter pribadinya, Susi  meminta Indonesia harus segera mengubah sikap dalam memperlakukan lingkungan. Ia turut mengomentari cuitan berita dari @ABCNews terkait dampak penggundulan, pembakaran dan penebangan hutan yang bisa memicu bencana badai pasir.

Menurutnya, bukan tidak mungkin bencana badai pasir seperti pemberitaan itu akan terjadi di Indonesia dalam waktu dekat. Karena itu, Susi meminta masyarakat maupun pemerintah harus segera mengubah sikap terhadap lingkungan.

"Jika kita tidak mengubah sikap kita terhadap lingkungan, inilah yang akan terjadi pada tanah kita," tulis Susi pada akun @susipudjiastuti dengan emoji menangis seperti dikutip Suara.com, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga: Skuad Timnas Indonesia U-19 Disuruh Lari di Bukit, Shin Tae-yong: Lelah Harus Dilawan

Ini menanggapi ABC News yang menulis berita sebuah hutan di Madagaskar bagian selatan, di mana hutan itu sudah berubah menjadi ladang debu akibat penggundulan pada 19 Maret lalu. Penyebabnya sendiri karena pembakaran dan penebangan liar.

"Kekeringan selama empat tahun, yang terburuk dalam beberapa dasawarsa, bersama dengan penggundulan hutan yang disebabkan oleh orang-orang yang membakar atau menebang pohon untuk membuat arang atau membuka lahan untuk pertanian, telah mengubah daerah itu menjadi wadah debu," tulis @ABCNews.

Di Indonesia sendiri, hal seperti ini juga kerap terjadi dan buruknya lagi dilakukan untuk kepentingan beberapa pihak. Susi mengingatkan bahwa terus-terus merusak lingkungan dengan penggundulan hutan dapat membuatnya menjadi tanah yang dipenuhi debu.

Hutan gundul dapat berdampak pemanasan global. Pohon akan menyerap karbon dioksida untuk proses fotosintesis. Karbon dioksida berasal dari polusi sisa industri dan kendaraan. Jika banyak hutan gundul maka bumi akan semakin panas. Bisa dibayangkan, bukan?

Hutan gundul menciptakan tidak adanya transpirasi yang terjadi. Hal tersebut membuat curah hujan berkurang. Penurunan ini dapat menyebabkan kekeringan yang berakibat fatal bagi tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Siklus air yang terganggu ini membuat hujan semakin jarang turun di area yang digunduli.

Baca Juga: Strategi Mitsubishi Jajaki Pasar Kendaraan Listrik di Indonesia

Responnya soal akibat dari merusak lingkungan tersebut menerima berbagai penyuka dan komentar dari para warganet Twitter. Nah, berikut salah satunya.

"Ibu tau lah gimana benerin nya in practice. Kmrn perikanan aja beres kok. Sayang aja di acak-acak lagi," komentar akun @g****_j***s.

Susi Pudjiastuti yang merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini terbilang aktif merespon beberapa berita yang sedang atau pernah dialami Indonesia. Terlebih pada akun Twitternya yang sudah terverifikasi atau centang biru serta memiliki 3 juta pengikut.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI