Suara.com - Nama Rara Istiani Wulandari yang dipercaya sebagai pawang hujan saat pagelaran MotoGP di Lombok memang terus jadi perbincangan. Menariknya, ia tidak hanya memikirkan nasib pembalap, tetapi juga tim logistik di Mandalika.
Baru-baru ini, Rara mengklaim bisa berkomunikasi dengan awan, hingga menggeser awan agar bisa menghindari hujan. Hal ini dilakukan demi membantu tim logistik di Mandalika untuk beberes setelah acara selesai.
Diketahui, para tim logistik memang harus selalu standby di area Mandalika. Dalam melakukan perannya, Rara tidak sendiri. Ia memantau tim BMKG untuk melihat perkiraan cuaca yang dipublikasikan mereka.
BMKG sendiri memprediksi akan terjadi hujan di sejumlah titik di daerah Mandalika. Namun, pernyataan tersebut seolah dibantah oleh Rara.
Cuaca Mandalika yang diabadikan secara live di akun Instagram pribadinya, @rara_cahayatarotindigo, membuat warganet berdecak kagum.
Ia membagikan momen saat tim logistik lokal dan asing berbincang dengannya. Mereka membahas soal pekerjaan mereka yang harus membawa peralatan dan perlengkapan berat untuk penyelenggaraan MotoGP.
Dalam unggahannya tersebut, Rara menyebut prediksi BMKG soal akan terjadi hujan, nyatanya tidak terjadi. Ia sumringah mengabarkan cuaca di Mandalika sudah cerah, dan mengklaim telah menggeser gerimis sampai mengecilkan suaranya.
"Malam ini kerja dengan tim logistik lokal @bahtera dan logistik asing. Hari ini BMKG ramal akan hujan di langit Mandalika," tulis Rara sebagai keterangan Instagram seperti dikutip Suara.com, Selasa (22/3/2022).
"Mbak Rara, tadi pagi cerah, gerimis digeser, dikecilkan volumenya, awan digeser, malam cerah ceria. Pekerjaan lancar. Terimakasih langit Mandalika," lanjutnya.
Tak ayal, banyak warganet yang menganggap bahwa Rara adalah saingan berat BMKG dalam meramalkan cuaca.
"BMKG VS MBAK RARA," sahut @ak*****if____ disertai dengan emoticon tertawa terbahak-bahak.
"Semangat dan ceria banget mbak rara. Kelihatan humble ke semua," tambah @anw*******hin.
Sebagai informasi, Rara lahir di Jayapura, Papua dan sekarang menetap di Denpasar, Bali. Ia dikenal sebagai paranormal dan orang indigo. Akibatnya, kemampuannya meramal dan "mengatur" cuaca kerap dipercaya manjur oleh sejumlah orang.
Namanya semakin dikenal sejak aksinya dalam ritual "mangkok menyanyi". Teriakan khasnya untuk berkomunikasi dengan "langit" juga telah menjadi ciri khasnya, demi kelancaran kegiatan.
Bukan hanya itu, bahkan ia mengklaim bahwa jasanya dibayar dengan nilai fantastis hingga 3 digit saat mengawal pegelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Kontributor : Dea Nabila