Suara.com - Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin kritik berbagai ritual yang dilakukan pemerintah dalam acara yang dibiayai negara. Bahkan dia menyinggung ritual kendi IKN dan peresmian mobil ESEMKA saat Jokowi masih jadi wali kota Solo.
Sebelum menyinggun itu, Novel Bamukmin lebih dulu mengomentari aksi Pawang Hujan MotoGP Mandalika Rara Isti Wulandari. Kata Novel itu kemusyrikan.
“Tentu ini suatu kemunduran dalam tegaknya syiar Islam,” kata Novel kepada wartawan dikutip dari WartaEkonomi, Selasa (22/3).
Bahkan Novel menyebutkan sejumlah kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga berbau kemusyrikan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Swasta Bersama-sama Bangun IKN
“Ritual Kendi Nusantara di IKN, Jokowi juga pernah memandikan mobil Esemka yang tidak tahu rimbanya sampai saat ini,” kata Novel.
Bahkan serius, Novel minta MUI mengambil sikap.
“Pawang hujan tentu bukan ajaran dari agama Islam, sehingga MUI harus bisa meluruskannya,” kata Novel. Lelaki yang hobi bersepeda ini menyebut Indonesia menjamin kebebasan dalam beragama. Sehingga, siapa saja wajib untuk saling bertoleransi.
“Kalau mau ritual seperti itu (pawang hujan) atas dasar kepercayaan agama lain maka harus pada tempatnya,” tegas Novel.
Baca Juga: Sukses Kawal MotoGP, Pawang Hujan Rara Istiani Doa bareng Anak-anak Yatim, Tuai Decak Kagum