Suara.com - Seorang ibu bernama Kanti Utami tengah menjadi sorotan lantaran menganiaya ketiga anaknya hingga salah satunya tewas.
Ibu tersebut tinggal di Brebes dan menganiaya 3 anaknya dengan senjata tajam. Tragedi tersebut berlangsung di Desa Tonjong, Tonjong, Brebes, Jawa Tengah pada hari Minggu (20/3/2022).
Pelaku yang berusia 35 tahun ini mengaku tidak ingin menyiksa anaknya.
Dirangkum Suara.com, berikut fakta sosok ibu yang bunuh anak kandung di Brebes.
Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Kabar Komedian Sule Meninggal Dunia, Benarkah?
1. Gorok Leher Anak
Pembunuhan tersebut berlangsung sekiar pukul 04.30 WIB dan diketahui oleh Hamidah (52) yakni Bibi pelaku.
Ia mendengar teriakan dari kamar dan memanggil warga bernama Irwan (46).
Keduanya membuka paksa pintu dengan palu dan melihat seorang anak sudah meninggal dunia dengan sayatan di lehernya.
2. Anak Kedua Tewas
Ketiga anak tersebut berusia 10 tahun, 7 tahun, dan 4 tahun. Anak yang berusia 7 tahun tersebut meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Sokawera dekat rumahnya.
Sementara kedua anak lainnya mengalami luka pada dada dan leher. Ketiganya langsung dibawa ke rumah sakit.
Pelaku kemudian dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Ngaku Ingin Selamatkan Anak
Setelah diperiksa, polisi menduga Kanti Utami mengalami depresi.
Pelaku diduga mengalami depresi berat dan mengaku ingin menyelamatkan anaknya. Ia menangis dan bercerita bahwa ia kebingungan karena masalah perekonomian.
Ia tidak tahu harus tinggal dimana. Ia mengaku ingin menyelamatkan anaknya agar tidak merasakan hidup susah.
4. Pernah Jadi MUA
Berdasarkan keterangan tetangga, Kanti Utami adalah sosok yang tak banyak bertingkah dan banyak diam.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang sangat menyayangi anak-anaknya. Tetangganya pun sangat terkejut dengan tindakan yang dilakukan Kanti Utami.
Pelaku tinggal dirumah bersama bibi Hamidah dan ketiga anaknya. Dulunya, Kanti Utami adalah seorang Make Up Artist, tetapi karena suatu alasan, ia kembali ke kampung halaman.
5. Suami Tak Pernah Pulang
Suaminya diketahui bekerja di Jakarta sebagai satpam selama 6 bulan. Suaminya tidak kunjung pulang dan membuat Kanti Utami stress berkepanjangan.
Ia pun menjelaskan dengan menangis di kantor polisi. Kanti Utami mengaku bukan orang gila, tetapi ia ingin dikasihi oleh suaminya.
Namun suaminya tak kunjung pulang dan sering menganggur sehingga tak mampu membayar kontrakannya.
"Saya enggak gila Pak. Saya pengin disayang sama suami. Tapi suami saya sering nganggur, saya enggak sanggup kalau kontrak kerjanya habis lagi," ujar Kanti.
"Mendingan mati aja, enggak perlu ngerasain sedih. Harus mati biar enggak sakit kayak saya, dari kecil saya memendam puluhan tahun," sambungnya.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma