Singgung Emak-emak soal Migor, PKS Skatmat Megawati: Jika Belum Bisa Beri Solusi Nyata, Tunjukan Simpati ke Rakyat!
"Jika belum bisa berikan solusi yang nyata minimal tunjukan sikap empati atas masalah yang menimpa masyarakat."
Suara.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid, turut mengomentari pernyataan Megawati Soekarnoputri soal minyak goreng. Menurutnya, seharusnya Megawati bisa lebih bersimpati dan empati terkait permasalahan yang dihadapi ibu rumah tangga.
Sebelumnya Megawati Soekarnoputri mempertanyakan banyaknya ibu-ibu yang antre minyak goreng setiap hari hingga berebut.
"Sebagai tokoh bangsa, selayaknya beliau sampaikan pesan yang simpatik dan empatik bukan justru memantik kegelisahan rakyat kecil," kata Kholid saat dihubungi, Senin (21/3/2022).
Ia mengatakan, seharusnya sebagai ketum partai parpol Megawati hadir memberikan solusi. Atau setidaknya disarankan agar bisa lebih berempati.
Baca Juga: Jumlah Pangkalan di Jakarta 5.100 Unit, Legislator PKS Pertanyakan Distribusi Gas LPG 3 Kilogram
"Jika belum bisa berikan solusi yang nyata minimal tunjukan sikap empati atas masalah yang menimpa masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut, Kholid mengatakan, PKS sendiri mengaku prihatin melihat ibu-ibu antre minyak goreng. Apalagi, dari adanya kejadian tersebut memakan korban jiwa.
"PKS sangat prihatin dengan kondisi emak-emak yang mengantre. Kami juga sangat berbelasungkawa dengan wafatnya beberapa warga akibat mengantre panjang minyak goreng," tandasnya.
Diketahui, Megawati memberikan komentar mengenai video ibu-ibu mengantre minyak goreng.
"Bukan masalah mahalnya beli minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya? Sampai kalau sekarang kita lihat toh hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya itu sampai ngelus dada," bebernya.
Baca Juga: Ngotot Tuding KPK Salah Kaprah Soal Penetapan Tersangka, Begini Dalih Kubu Hasto
Megawati kemudian memberikan saran kepada ibu-ibu untuk mengolah makanan dengan cara lain seperti direbus.
"Apa tidak ada cara merebus atau mengukus atau seperti rujak? Itu menu Indonesia lho. Lah kok jelimet gitu," ungkap Megawati.