Suara.com - Penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan hanya menampilkan sengitnya adu kemampuan para pebalap motor dunia, namun juga keterampilan dari seorang pawang hujan bernama Rara Istiani Wulandari.
Kehadiran pawang hujan yang menyedot perhatian dunia internasional tersebut dianggap telah mempermalukan umat Islam Indonesia.
Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyampaikan hal tersebut setelah melihat aksi Rara yang diliput langsung oleh media penyelenggara MotoGP. Otomatis, penonton MotoGP di negara lain juga ikut melihat aksi Rara saat berupaya meredakan hujan.
"Itu lah yang membuat kami umat Islam malu dimata dunia Islam internasional," kata Novel saat dihubungi Suara.com, Senin (21/3/2022).
Baca Juga: 10 Gaya Outfit Artis Nonton MotoGP Mandalika, Tiara Andini Dewasa Banget!
Menurut Novel, Indonesia memang menjamin kebebasan beragama dan juga toleransinya. Akan tetapi ia menilai tidak benar adanya apabila mencampuradukan agama Islam dengan ritual apapun.
Hal tersebut disampaikannya mengingat mayoritas penduduk Indonesia itu memeluk agama Islam.
"Haram mencampur adukan agama Islam dengan ritual apapun kalaupun mau ritual seperti itu atas dasar kepercayaan agama lain maka harus pada tempatnya."
Aksi Rara Viral
Hujan lebat melanda Sirkuit Mandalika hingga terpaksa untuk menunda start MotoGP Mandalika. Hal itu membuat pawang hujan beraksi di sirkuit.
Aksi pawang hujan bernama lengkap Rara Isti Wulandari ini sontak menjadi sorotan dunia. Wanita yang akrab disapa Mbak Rara itu langsung beraksi keliling sirkuit Mandalika saat hujan deras melanda.
Cuplikan video saat pawang hujan berkeliling sirkuit untuk mengusir hujan itu langsung viral. Bahkan, akun Twitter resmi MotoGP pun ikut takjub dan mengunggah momen itu.
"The master #IndonesianGP," tulis keterangan unggahan akun Twitter @MotoGP dikutip Suara.com, Minggu (20/3/2022).
Dalam video, pawang hujan itu membawa sebuah mangkuk berwarna emas. Ia juga membawa dupa di tangan kirinya.
Pawang hujan itu memutar-mutar tongkat kecil di atas cawannya sambil membacakan mantra yang berusaha membuat cuaca di Sirkuit Mandalika membaik.
Bahkan, aksi pawang hujan ini juga menjadi sorotan para pembalap MotoGP yang sedang bersiap di paddock masing-masing.
Hal itu karena pawang hujan ini berkeliling di bawah guyuran hujan deras sembari membawa mangkuknya dan membacakan mantra.
Beberapa saat setelah pawang hujan berkeliling, cuaca di Sirkuit Mandalika mulai membaik dan hujan juga mulai reda sehingga balapan sudah bisa dimulai usai hujan reda.