Suara.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jakarta Gembong Warsono angkat bicara soal jasa pawang hujan saat ajang Formula E Juni 2022. Menurut Gembong, cara untuk mencegah datangnya hujan saat ajang balap mobil listrik ini tidak diperlukan.
Pasalnya, kata Gembong, perlu atau tidaknya penggunaan pawang hujan bergantung pada kondisi musim saat acara. Sementara, ketika bulan Juni nanti, diperkirakan Jakarta sedang musim panas.
“Kalau bulan Juni kalau hitungan cuaca sudah musim panas. Enggak lah (enggak butuh) karena sudah musim panas,” ujar Gembong saat dikonfirmasi, Senin (21/3/2022).
Cara ini disebutnya sudah lumrah digunakan karena berkaitan dengan kearifan lokal. Banyak acara kecil hingga berskala internasional di Indonesia yang menggunakannya, terlebih ketika musim hujan.
Baca Juga: Ragam Kejadian Unik Sepanjang Gelaran MotoGP Mandalika 2022, Pawang Hujan Jadi Sorotan!
“Pawang hujan ini kan ritual ya tergantung penyelenggara. Biasanya kayak gini kan agak kearifan lokal untuk bisa memohon hal-hal seperti itu," tuturnya.
Kendati demikian, menurutnya tak ada masalahnya jika nanti Gubernur Anies Baswedan ingin menggunakan pawang hujan seperti saat MotoGP Mandalika kemarin. Diketahui, pihak Mandalika mengundang Rara Istiati Wulandari selaku pawang hujan.
"Kalau Pak Anies mau menggunakan itu ya monggo saja silakan,” pungkasnya.
Honor Pawang Hujan Rara
Pawang Hujan MotoGP Mandalika Rara Istiati Wulandari sempat membeberkan honor yang diterimanya selama menjadi pawang hujan dalam ajang MotoGP Mandalika.
Melalui akun Facebook pribadi miliknya bernama Cahaya Tarot, Rara membagikan tangkapan layar berupa pesan notifikasi transfer.
Dalam tangkapan layar itu, diketahui Rara mendapatkan bayaran yang ditaksir mencapai jutaan rupiah. Namun untuk rinciannya, dia menutupi angka pertama.
"Alhamdulillah. Maturnuwun. Terima kasih. Rejeki Hoki All Universe Mandalika Street Circuit," tulis Rara, dikutip dari Hops.id jejaring media Suara.com, Minggu (20/3/2022).
Sementara itu, dikutip dari timesindonesia.co.id, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) menggunakan jasa Rara selama 21 hari, atau sejak proses persiapan MotoGP, khususnya pengaspalan ulang lintasn Sirkuit Mandalika.
Bayaran yang diterima Rara cukup besar, diyakini ratusan juta. Setidaknya ini berdasarkan pengakuan Rara saat diwawancara media.
"Saya dibayar MGPA dan ITDC. Bayaran sata itu tiga digit untuk 21 hari," kata Rara seperti dikutip dari big alpha.