Suara.com - Umat muslim berlomba-lomba meningkatkan ibadahnya pada malam Nisfu Syaban, salah satunya dengan cara membaca Surat Al Waqiah yang berisi tentang hari kiamat.
Surat Al Waqiah dapat dibaca sejak ba'da magrib pada hari ini, Kamis (17/3/2022). Salah satu keistimewaan malam Nisfu Syaban adalah dibukanya pintu tobat, kecuali pada golongan musyrik dan munafik.
Hadis Baihaqi menyebut: "[Rahmat] Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (munafik),” (H.R. Baihaqi).
Mengingat istimewanya Nisfu Syaban, banyak umat muslim yang datang ke masjid untuk berdoa dan membaca Surat Yasin tiga kali. Selain itu, bacaan lainnya adalah Surat Al Waqiah.
Keutamaan Surat Al Waqiah menurut hadis Abdullah Ibnu Mas'ud adalah memohon rejeki. "Barang siapa membaca surat Al Waqiah tiap malam, maka ia tidak akan jatuh miskin” (HR. Al Baihaqi).
Selain itu, surat ini juga berisi tentang hari kiamat meliputi hari pasti kedatangannya, kondisi orang-orang saat hari kiamat datang serta keterangan balasan untuk masing-masing orang.
- idzaa waqa'atil-waaqi'ah
- laisa liwaq'atihaa kaadzibah
- khaafidatur raafi'ah
- idzaa rujjatil-ardu rajjaa
- wa bussatil-jibaalu bassaa
- fa kaanat habaa`am mumbassaa
- wa kuntum azwaajan salaasah
- fa as-haabul-maimanati maa as-haabul-maimanah
- wa as-haabul-masy`amati maa as-haabul-masy`amah
- was-saabiquunas-saabiquun
- ulaa`ikal-muqarrabuun
- fii jannaatin-na'iim
- sullatum minal-awwaliin
- waqaliilum minal-aakhiriin'
- alaa sururim mauduunah
- muttaki`iina 'alaihaa mutaqaabiliin
- yatuufu 'alaihim wildaanum mukhalladuun
- bi`akwaabiw wa abaariiqa wa ka`sim mim ma'iin
- laa yusadda'uuna 'an-haa wa laa yunzifuun
- wa faakihatim mimmaa yatakhayyaruun
- wa lahmi tairim mimmaa yasytahuun
- wa huurun 'iin
- ka`amsaalil-lu`lu`il-maknuun
- jazaa`am bimaa kaanuu ya'maluun
- laa yasma'uuna fiihaa lagwaw wa laa ta`siimaa
- illaa qiilan salaaman salaamaa
- wa as-haabul-yamiini maa as-haabul-yamiin
- fii sidrim makhduud
- wa tal-him manduud
- wa zillim mamduud
- wa maa`im maskuub
- wa faakihating kasiirah
- laa maqtuu'atiw wa laa mamnuu'ah
- wa furusyim marfuu'ah
- innaa ansya`naahunna insyaa`aa
- fa ja'alnaahunna abkaaraa
- 'uruban atraabaa
- li`as-haabil-yamiin
- sullatum minal-awwaliin
- wa sullatum minal-aakhiriin
- wa as-haabusy-syimaali maa as-haabusy-syimaal
- fii samuumiw wa hamiim
- wa zillim miy yahmuum
- laa baaridiw wa laa kariim
- innahum kaanuu qabla dzaalika mutrafiin
- wa kaanuu yusirruuna 'alal-hinsil-'aziim
- wa kaanuu yaquuluuna a idzaa mitnaa wa kunnaa turaabaw wa 'izaaman a innaa lamab'uusuun
- a wa aabaa`unal-awwaluun
- qul innal-awwaliina wal-aakhiriin
- lamajmuu'uuna ilaa miiqaati yaumim ma'luum
- summa innakum ayyuhad-daalluunal-mukadzdzibuun
- la`aakiluuna min syajarim min zaqquum
- fa maali`uuna min-hal-butuun
- fa syaaribuuna 'alaihi minal-hamiim
- fa syaaribuuna syurbal-hiim
- haadzaa nuzuluhum yaumad-diin
- nahnu khalaqnaakum falau laa tusaddiquun
- a fa ra`aitum maa tumnuun
- a antum takhluquunah am nahnul-khaaliquun
- nahnu qaddarnaa bainakumul-mauta wa maa nahnu bimasbuuqiin
- 'alaa an nubaddila amsaalakum wa nunsyi`akum fii maa laa ta'lamuun
- wa laqad 'alimtumun-nasy`atal-uulaa falau laa tadzakkaruun
- a fa ra`aitum maa tahrusuun
- a antum tazra'uunah am nahnuz-zaari'uun
- lau nasyaa`u laja'alnaahu hutaaman fa zaltum tafakkahuun
- innaa lamugramuun
- bal nahnu mahruumuun
- a fa ra`aitumul-maa`alladzii tasyrabuun
- a antum anzaltumuuhu minal-muzni am nahnul-munziluun
- lau nasyaa`u ja'alnaahu ujaajan falau laa tasykuruun
- a fa ra`aitumun-naarallatii tuuruun
- a antum ansya`tum syajaratahaa am nahnul-munsyi`uun
- nahnu ja'alnaahaa tadzkirataw wa mataa'al lil-muqwiin
- fa sabbih bismi rabbikal-'aziim
- fa laa uqsimu bimawaaqi'in-nujuum
- wa innahuu laqasamul lau ta'lamuuna 'aziim
- innahuu laqur`aanung kariim
- fii kitaabim maknuun
- laa yamassuh illal-mutahharuun
- tanziilum mir rabbil-'aalamiin
- a fa bihaadzal-hadiisi antum mud-hinuun
- wa taj'aluuna rizqakum annakum tukadzdzibuun
- falau laa idzaa balagatil-hulquum
- wa antum hiina`idzin tanzuruun
- wa nahnu aqrabu ilaihi mingkum wa laakil laa tubsiruun
- falau laa ing kuntum gaira madiiniin
- tarji'uunahaa ing kuntum saadiqiin
- fa ammaa ing kaana minal-muqarrabiin
- fa rauhuw wa raihaanuw wa jannatu na'iim
- wa ammaa ing kaana min as-haabil-yamiin
- fa salaamul laka min as-haabil-yamiin
- wa ammaa ing kaana minal-mukadzdzibiinad-daalliin
- fa nuzulum min hamiim
- wa tasliyatu jahiim
- inna haadzaa lahuwa haqqul-yaqiin
- fa sabbih bismi rabbikal-'aziim
- Apabila terjadi hari kiamat
- Terjadinya tidak dapat didustakan
- (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).
- Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
- dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,
- maka jadilah ia debu yang beterbangan,
- dan kamu menjadi tiga golongan,
- yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,
- dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,
- dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).
- Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),
- Berada dalam surga kenikmatan,
- segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
- dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.
- Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata,
- mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.
- Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
- dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,
- mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
- dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih,
- dan daging burung apa pun yang mereka inginkan.
- Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,
- laksana mutiara yang tersimpan baik.
- Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.
- Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,
- tetapi mereka mendengar ucapan salam.
- Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu.
- (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
- dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
- dan naungan yang terbentang luas,
- dan air yang mengalir terus-menerus,
- dan buah-buahan yang banyak,
- yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,
- dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
- Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,
- lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,
- yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,
- untuk golongan kanan,
- segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
- dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.
- Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
- (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,
- dan naungan asap yang hitam,
- tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
- Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,
- dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,
- dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?
- Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?”
- Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,
- pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi.
- Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!
- pasti akan memakan pohon zaqqum,
- maka akan penuh perutmu dengannya.
- Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
- Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.
- Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.
- Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?
- Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.
- Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?
- Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,
- untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
- Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
- Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?
- Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?
- Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang,
- (sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,
- bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun.”
- Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum?
- Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
- Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?
- Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan (dengan kayu)?
- Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?
- Kami menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir.
- Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.
- Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
- Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,
- dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,
- dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),
- tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.
- Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.
- Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur'an),
- dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).
- Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,
- dan kamu ketika itu melihat,
- dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,
- maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),
- kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?
- Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),
- maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.
- Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
- maka, “Salam bagimu (wahai) dari golongan kanan!” (sambut malaikat).
- Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan dan sesat,
- maka dia disambut siraman air yang mendidih,
- dan dibakar di dalam neraka.
- Sungguh, inilah keyakinan yang benar.
- Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.
Demikian Surat Al Waqiah beserta artinya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Lafal dan Makna Surat Al Waqiah, Pembuka Pintu Rezeki
Kontributor : Rima Suliastini