Suara.com - Nama Cak Nun menjadi trending topic di Twitter setelah Megawati Soekarnoputri sempat mengomentari soal kelangkaan minyak goreng. Akun Twitter Boss @BossTemlen mengunggah video gabungan pernyataan Megawati dengan video Cak Nun hingga membuat sosok Cak Nun menjadi perbincangan publik. Siapa Cak Nun? Berikut profil Cak Nun selengkapnya.
Padahal, video Cak Nun yang sebenarnya tidak mengomentari soal pernyataan Megawati terkait kelangkaan minyak goreng, namun potongan video tersebut ditempel ke video Megawati. Sehingga, kesannya Cak Nun menanggapi Megawati yang sedang berbicara tentang minyak.
Adapun bunyi pernyataan Cak Nun di video yang sedang viral tersebut adalah sebagai berikut:
"Tapi jangan disalahkan karena Mbak Mega tidak ngerti, Dia tidak punya ilmu untuk memahami itu. Dia tidak sekolah, dia tidak pernah jadi manusia biasa seperti anda. Dia tidak pernah bergaul di kampung-kampung. Ndak pernah utang. Ndak pernah sedihnya gak bisa bayar sekolah. Sejak kecil beliau itu anak presiden di istana. Jadi gak ono critane presiden utang gak ono. Jadi jangan tuntut Bu Mega untuk ngerti itu. Wong gak ngerti kok. Ojo diuring-uring".
Baca Juga: Viral Minyak Goreng Merk Ternama Tumpah ke Laut, Polisi Turun Tangan
Dalam video lengkapnya, Cak Nun sebenarnya tengah bicara tentang Megawati yang bicara soal Jokowi adalah petugas partai. Video lengkap Cak Nun salah satunya pernah diunggah oleh akun Youtube Ach Sin, sekitar 3 tahun yang lalu dengan judul "Cak Nun: Megawati tak Pernah Sekolah".
Unggahan akun Twitter @BossTemlen tersebut lantas menjadi trending topic Twitter pada Jumat (18/3/2022) sekitar pukul 21.00 WIB. Banyak netizen yang menanggapi unggahan @BossTemlen. Dan banyak pula yang penasaran dengan sosok Cak Nun yang sebenarnya. Simak berikut profil Cak Nun berikut.
Profil Cak Nun
Pemilik nama lengkap Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun atau Mbah Nun ini lahir di Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 27 Mei 1953. Cak Nun adalah seorang tokoh intelektual Muslim Indonesia, yang menyampaikan gagasan pemikiran serta kritik-kritiknya dalam berbagai bentuk, seperti puisi, esai, cerpen, film, drama, lagu, musik, talkshow televisi, siaran radio, seminar, ceramah, dan tayangan video. Cak Nun menggunakan beragam media komunikasi dari cetak hingga digital dan sangat produktif dalam berkarya.
Cak Nun adalah anak keempat dari 15 bersaudara yang lahir dari pasangan Muhammad Abdul Latief dan Chalimah. Ayahnya adalah seorang petani dan tokoh agama (kyai) yang sangat dihormati masyarakat Desa Menturo, Sumobito, Jombang. Selain itu, beliau juga merupakan seorang pemimpin masyarakat yang menjadi tempat bertanya dan mengadu tentang masalah yang masyarakat hadapi. Begitu juga ibunya yang menjadi panutan warga yang memberikan rasa aman dan banyak membantu masyarakat.
Baca Juga: Viral Video Diduga Minyak Goreng Tumpah ke Laut, Satgas Polri Turun Tangan
Karya-karya Cak Nun
Cak Nun berkarya sejak akhir tahun 1969, tepatnya pada usia 16 tahun. Mulai tahun 1975, karya-karyanya lalu dibukukan. Buku-bukunya terentang dalam berbagai jenis yaitu esai, puisi, naskah drama, cerpen, musik puisi, quote, transkrip Maiyahan, dan wawancara. Buku yang diterbitkan tahun 1980-an dan 1990-an, 20 sampai 30 tahun setelahnya masih diterbitkan ulang karena dipandang masih kontekstual dengan situasi dan kondisi kehidupan masyarakat di Indonesia.
Kehidupan Pribadi
Istri Cak Nun adalah Novia Kolopaking, yang dikenal sebagai seniman film, panggung, serta penyanyi. Bersama Novia, Cak Nun dikaruniai empat anak, yaitu Ainayya Al-Fatihah (meninggal di dalam kandungan), Aqiela Fadia Haya, Jembar Tahta Aunillah, dan Anayallah Rampak Mayesha. Sabrang Mowo Damar Panuluh adalah salah satu putranya yang tergabung dalam grup band Letto.
Itulah sekilas mengenai profil Cak Nun yang sedang menjadi perbincangan publik.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama