Suara.com - Aksi Pendeta Saifuddin Ibrahim ditentang Saddam Husein dan Moamar Khadafi, anaknya sendiri. Saddam Husein dan Moamar Khadafi memanggil Pendeta Saifuddin Ibrahim dengan sebutan Abi.
Saddam Husein dan Moamar Khadafi menentang ayahnya yang minta Al Quran direvisi dengan menghapus 300 ayat di dalamnya.
Mereka khawatir jika sang ayah masuk penjara. Pernyataan mereka diunggah dalam YouTube Terang Dunia seperti dilansir Hops (Jaringan Suara.com)
“Masa abi mau mengulangi lagi, dipenjara lagi. Dafi bingung waktu abi masuk penjara, pas umi (ibu) meninggal,” ujar Khadafi.
Baca Juga: Bacaan Latin Surah Ar Rahman Ayat 1-30 Lengkap dengan Terjemahannya
“Abi ini sudah tua 57 tahun, pilih bahasa yang lebih enak didengar, jangan seperti umur 17 tahun,” tambah Khadafi.
“Maksudnya seperti Abdul Somad, yang bilang dalam salib ada jin kafir?” timpal Saddam.
“Sudahlah nggak akan ketemu kalau bahas ini. Maksudnya, Abi cukup membahas yang Kristen saja, jangan bahas agama lain,” jawab Khadafi yang tidak mau berdebat lagi soal ini.
Kekinian Pendeta Saifuddin Ibrahim ada di Amerika Serikat. Hal itu dikatakan Kepal Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.
Pendeta Saifuddin Ibrahim sendiri telah dilaporkan ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dengan laporan polisi Nomor: LP/B/0133/III/2022/SPKT Bareskrim Polri tanggal 18 Maret 2022 dengan persangkaan Pasal 45A Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 Tentang ITE dan/atau Pasal 156 KUHP dan/atau Pasal 156a KUHP dan/atau Pasal 14 Ayat (1), Ayat (2) dan/ atau Pasal 15 UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.