Pernah Dibentak Istri Ketua Protokol Istana, Gus Dur Tetap Legawa dan Rendah Hati: Gitu Aja Kok Repot

Senin, 21 Maret 2022 | 09:34 WIB
Pernah Dibentak Istri Ketua Protokol Istana, Gus Dur Tetap Legawa dan Rendah Hati: Gitu Aja Kok Repot
Gus Dur [NU.or.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang dikenal sebagai sosok yang selalu sabar dan rendah hati. Seperti saat Gus Dur dibentak oleh istri ajudannya.

Kisah Gus Dur itu pernah dibagikan melalui Q&A di Metro TV oleh Wahyu, Kepala Protokol Istana yang istrinya sendiri memarahi Gus Dur.

Wahyu membagikan kisah lawas itu di hadapan para keluarga Gus Dur. Kisah itu kembali viral usai diunggah oleh akun Twitter @kang1mam pada Jumat (18/3/2022).

"Gus Dur diomelin istri ajudan. Saat Gus Dur menjabat Presiden RI, beliau pernah dibentak isteri ketua Protokoler Istana. Tapi Beliau tetap rendah hati dan sabar," cuit akun @kang1mam dikutip Suara.com, Minggu (20/3/2022).

Baca Juga: Duh! Kiai dari Lasem ini SebutRusaknya NU Sejak Zaman Gus Dur

Saat itu, putri mendiang Gus Dur Inayah Wahid mengingatkan protokoler istana bernama Wahyu tentang betapa santainya Gus Dur saat dimarahi oleh istrinya.

Dijelaskan, Gus Dur pernah menelepon Wahyu pada pukul 04.00 WIB pagi. Gus Dur sudah bangun sepagi itu hingga mulai menerima tamu sambil jalan kaki.

Gus Dur pun sering mendadak ingin bertemu orang pada hari itu juga dan biasanya Gus Dur menelepon protokol istana yang saat itu baru pulang malam hari.

Dibentak istri ketua protokol istana

Diceritakan, Gus Dur menelepon menggunakan nomor ajudan pukul 04.00 WIB. Kebetulan, yang mengangkat telepon itu istri Kepala Protokol Istana sehingga yag muncul di layar HP hanya nama ajudannya.

Baca Juga: Viral Pengakuan Pendakwah Cap Gus Dur Kafir, Tarik Ucapan Setelah Belajar Ini

"Siapa ini?" jawab istrinya dengan nada tinggi.

"Abdurrahman," jawab Gus Dur.

Gus Dur menyatakan bahwa ingin berbicara dengan Pak Wahyu. Namun, istri protokol itu kembali menjawab dengan nada tinggi.

"Bentar Pak ya suami saya lagi tidur, kerjanya sampai dini hari. Nanti aja telepon setelah subuh," jawab istri protokol.

"Jam segini kok masih telepon aja," kata istri protokol sambil memutus sambungan telepon.

Menurut cerita Wahyu, Gus Dur lalu menelepon kembali dengan jawaban yang sama ketika ditanya siapa dirinya.

Namun, istri protokol istana itu malah membentak dan memawahi bahwa Gus Dur telah mengganggu orang tidur.

"Heh. Nggak tau apa jam segini, ini waktunya orang tidur. Kalau perlu besok pagi aja, ganggu orang tidur," jawab istri protokol dengan nada keras.

Istrinya pun langsung memberi tahu sang suami usai salat subuh bahwa ada orang yang berulang kali menelepon.

"Siapa namanya?" tanya Wahyu kepada sang istri.

"Ngga tahu tuh namanya Abdurrahman," kata sang istri.

Mendengar namanya, Wahyu terlonjak kaget menyadari bahwa yang meneleponnya itu adalah Presiden.

"Itu Abdurrahman Wahid," ucap Wahyu.

"Ya Allah," ucap sang istri sambil ketakutan telah membentak Presiden.

Menurut Wahyu, sang istri lalu ketakutan dan gemetar setiap ketemu Gus Dur. Usai insiden tersebut, ketua protokol istana minta maaf.

Sementara itu, Gus Dur tidak marah dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Begitu ketemu terus dielus 'enggak apa-apa gitu aja kok repot'" ucap Wahyu menceritakan sikap Gus Dur saat itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI