"Saya dibayar MGPA dan ITDC. Bayaran saya itu tiga digit untuk 21 hari," bebernya.
2. Dipuji Media Asing

Keberhasilan Mbak Rara mengendalikan hujan membuat media asing Jerman menyorotinya. Hal ini diunggah dalam laman Speedweek.com.
"Lombok: Apa yang bisa dilakukan dukun hujan sekarang?" tulis judul yang sudah di laman tersebut yang sudah ditranslate.
Di dalam artikel tersebut, jurnalis menyebut kalau insiden hujan ini mengingatkan pada MotoGP 2018 yang digelar di Sirkuit Siverstone.
Pada kala itu, MotoGP harus batal digelar lantaran hujan lebat yang tak kunjung berhenti. Lalu penulis membandingkan dengan kondisi di Sirkuit Mandalika.
Di Indonesia sendiri, mereka menggunakan pawang hujan untuk bisa mengendalikan cuaca di sana. Dan ternyata berhasil.
3. Gayanya Ditiru Pembalap, Tapi Gagal

Aksi pawang hujan itu juga menarik perhatian salah satu pembalap, yakni Fabio Quartararo. Ia menirukan saat pawang hujan memutar tongkat di atas mangkuknya.
Selagi menunggu hujan reda, pembalap Yamaha MotoGP tersebut menirukan gaya pawang hujan yang berada di Sirkuit Mandalika melalui paddock.