Ketertarikan Fatia pada kegiatan advokasi sudah terlihat sebelum berkarir di KontraS. Pasalnya pada 2014, ia sudah mengikuti Sekolah Hak Asasi Manusia (SeHAMA) yang diadakan KontraS. Seusai mengikuti SeHAMA ia langsung memulai kiprahnya di KontraS.
Sebelum namanya ramai dibicarakan setelah dilaporkan LBP ke Metro Jaya, Fatia sudah terlibat mengadvokasi berbagai kasus besar saat menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi Internasional.
Adapun kasus-kasus yang pernah ia tangani yaitu kasus kematian Munir, kasus kebebasan sipil, hingga isu ekonomi, sosial, budaya khususnya kasus-kasus yang berkaitan dengan isu hak asasi manusia.
Selain terlibat dalam kegiatan advokasi, Fatia melalui Linkeldn menuliskan bahwa dirinya merupakan founder (pendiri) Books for Tomorrow dan juga merupakan Campaign Officer dari Walk Free Organization sejak Juli 2013 hingga saat ini.
Demikian informasi mengenai profil Fatia Maulidiyanti yang kini ditetapkan jadi tersangka kasus pencermaran nama baik.