"Saya tahu banyak anak muda berhasil tapi kan menjadi pengusaha, yang saya maksud berapa yang kamu tolong untuk rakyat," kata Megawati.
Megawati pun merasa "tersanjung" ketika pernyataanya kemudian banyak dibahas dalam sejumlah talkshow, terutama yang diikuti generasi milenial.
"Bilang milenial enggak boleh dimanja, wah sampai talkshow, wah aku sampai mikir keren ya gue, keren ya sampai dibawa talkshow-talkshow segala, yang benere opo to yo?" ungkapnya.
Kritik Jakarta Amburadul
Tak berselang lama dari kritik untuk generasi milenial, Megawati Soekarnoputri sempat jadi pembahasan panas lagi. Kala itu, Megawati disorot setelah melontarkan kalimat Jakarta amburadul.
Kalimat itu dilontarkan saat Megawati berbicara sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan dan Pembinaan idelogi Pancasila. DKI Jakarta tak masuk dalam posisi tiga besar Kota Mahasiswa Terbaik 2020 bersi Univesitas Negeri Jakarta (UNJ).
Dari hasil riset tim UNJ, posisi pertama ditempati Semarang dengan skor 17. Posisi kedua dan ketiga disabet Solo dan Surabaya dengan skor 15. Sementara DKI Jakarta berada di peringkat 6 dengan skor 10.
"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950. Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul," kata Megawati dalam acara Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial secara daring, 10 November 2020.
"Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," lanjutnya.
Baca Juga: PKS Kritik Celotehan Megawati: Ini Bukan Soal Mengolah Makanan, Tapi Minyak Goreng Itu Hak Rakyat
Kritik yang dilontarkan Megawati langsung direspons berbagai pihak. Ada yang memberi respons pedas, ada pula yang mengapresiasi kritik Megawati. Salah satu pihak yang merespons adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.