Suara.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengaku selama dua tahun terakhir menjabat, kekayaannya tidak bertambah sama sekali. Riza Patria mengaku selama ini tidak mendapatkan proyek demi keuntungan pribadinya.
Namun, setelah ditelusuri, ternyata pernyataan Riza itu tidak sesuai fakta. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) total kekayaan Riza justru naik Rp 2,4 miliar dibanding tahun.
Diketahui, Riza resmi dilantik menjadi Wagub pada bulan April tahun 2020. Sebelum menduduki kursi DKI 2, Riza yang saat itu terpilih menjadi Anggota DPR RI memiliki kekayaan sebesar Rp 19,05 miliar. Nilai ini kebanyakan berasal dari harta tak bergerak.
Riza diketahui dari laporan itu memiliki total nilai tanah dan bangunan mencapai Rp 17,2 miliar. Harta lainnya seperti alat transportasi senilai Rp805 juta, harta bergerak lainnya sebesar Rp 283 juta, kas dan setara kas Rp 436 juta, serta harta lainnya Rp330 juta.
Baca Juga: Sebut Launching JIS Digelar usai Bulan Puasa, Wagub DKI: Nanti Cari Momentum Dulu
Dengan demikian, total harta kekayaan Ariza pada 2019 lalu mencapai Rp 19.055.129.328 atau Rp 19,05 miliar.
Selanjutnya pada tahun 2020 ketika Riza menjadi Wagub, politisi Gerindra itu melaporkan harta kekayaan ke Komusi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar Rp21,5 miliar.
Rinciannya, harta Riza mengalami kenaikan aset tak bergerak menjadi Rp 18,66 miliar. Di antaranya, dari tanah dan bangunan seluas 92,7 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp 2,9 miliar.
Ia juga memiliki tanah seluas 500 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp 3,2 miliar, tanah dan bangunan warisan seluas 368 meter persegi di Jakarta Pusat senilai Rp8,6 miliar, serta tanah warisan seluas 390 meter persegi di Kota Tangerang senilai Rp 2,3 miliar.
Ada juga tanah seluas 2.344 meter persegi di Cianjur senilai Rp 468 juta, serta tanah dan bangunan seluas 110 meter persegi di Bekasi senilai Rp 1 miliar.
Baca Juga: Diminta PTUN Bangun Turap Kali Mampang, Wagub DKI: Tak Bisa Ujug-ujug Bikin
Tak hanya itu, Riza juga memiliki kendaraan senilai Rp 755 juta dengan rincian mobil Toyota Vellfire tahun 2011 senilai Rp 250 juta, mobil Honda Freed tahun 2015 Rp 185 juta, dan Toyota Innova tahun 2018 Rp320 juta.
Sisanya, ia memiliki harta bergerak lainnya Rp 506 miliar, kas dan setara kas Rp416 juta, serta harta lainnya Rp 1,3 miliar. Namun, Riza diketahui memiliki utang senilai Rp 144 juta.
Artinya, total harta kekayaan bersih yang dimiliki Ariza mencapai Rp 21,5 miliar. Nilai ini mengalami kenaikan Rp 2,4 miliar ketimbang setahun 2019.
Curhat Harta Tak Bertambah
Wagub Riza sempat bercerita soal hartanya yang tak bertambah setelah dua tahun menjabat. Pasalnya, ia mengaku selama menduduki kursi DKI 2 dirinya tidak pernah mendapatkan proyek.
Hal ini disampaikan Riza di depan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata dalam acara Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Kamis (17/3/2022). Riza bahkan mendapatkan protes dari istrinya karena hartanya tak bertambah.
"Pak Alex saya ini sudah dua tahun menjadi Wagub, di rumah enggak ada yang tambah pak, yang tambah malah diomelin pak," ujar Riza dalam sambutannya.
"Pulangnya malam terus. Jadi Kata istri saya itu dua tahun kok enggak ada yang tambah," tambahnya menjelaskan.
Karena tak mendapatkan proyek, Riza bahkan mengaku sampai diminta istrinya untuk ikut bisnis dengan konsep pemasaran berjenjang Multi Level Marketing (MLM).
"Jadi akhirnya pak Alex, istri saya nyuruh saya ikut multilevel pak, ya sudah katanya kalau engga dapat proyek, engga dpt ini engga dapat itu, enggak boleh main proyek, ya enggak boleh saya bilang," jelasnya.
Riza mengaku akhirnya mengikuti saran istrinya itu untuk ikut MLM demi persiapan pensiun. Politisi Gerindra itu hanya tinggal memiliki waktu enam bulan lagi sebelum lengser dari jabatannya.
"Jadi saya kemarin mulai daftar multi level, jadi skrang persiapan multi level (marketing). Ya sudah ikut multi level, katanya lumayan," katanya.
Selain itu, Riza mengaku tidak tergiur untuk meminta proyek memanfaatkan jabatannya sebagai Gubernur. Ia menyatakan rezeki, termasuk untuk persiapannya pensiun, sudah diatur.
"Pokoknya Insyaallah, kalau kita yakin, Insyaallah nanti Allah kasih keberkahan. Rezeki itu udah diatur, dapat dari mana, dimana kapan dari siapa, bagaimana, Insyaallah kalau kita yakin nanti Allah kasih keberkahan."