Suara.com - Masyarakat menjerit, kenapa minyak goreng sekarang mahal? Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan minyak goreng harganya melambung tinggi akhir-akhir ini.
Bukan hanya karena kelangkaan stok, tapi alasan kenapa minyak goreng sekarang mahal juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang terbaru dan faktor eksternal.
Berikut ini Suara.com berikan beberapa penjelasan kenapa minyak goreng sekarang mahal.
1. Kelangkaan
Baca Juga: Waduh, Mendag Lutfi Ungkap Ada Pihak yang Selundupkan Minyak Goreng ke Luar Negeri
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) beberapa kali menyampaikan penjelasan terkait alasan kenapa minyak goreng langka di pasaran. Sejumlah faktor pernah disebut sebagai penyebab minyak goreng langka yang sekaligus juga menjadi biang kerok kenapa minyak goreng menjadi mahal.
Ketersediaan stok minyak goreng di pasaran yang susah didapatkan ini juga dipengaruhi oleh upaya penimbukan oleh beberapa oknum. Seperti yang diungkapkan oleh Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PPP Achmad Baidowi.
Ketersediaan kembali minyak goreng di pasaran memunculkan spekulasi adanya penimbunan. Achmad Baidowi mencurigai, kelangkaan minyak goreng di tengah masyarakat karena ada pihak yang sengaja menahan pasokannya.
"Pasokan minyak goreng langsung tersedia di berbagai toko, bahkan dengam harga mencapai Rp 25 ribu. Ini berarti ada yang sengaja menahan pasokan alias menimbun, tunggu HET dicabut baru pasokan dikeluarkan," katanya pada Kamis (17/3/2022).
2. Harga Sudah Naik Sejak Akhir Tahun 2021
Baca Juga: Alasan Mendag Putuskan Harga Minyak Goreng Kemasan Ikuti Pasar: Takut Diselundupkan ke Luar Negeri?
Kenaikan harga minyak goreng telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir di tahun 2021. Pada bulan November 2021, harga minyak goreng kemasan bermerek sempat merangkak ke angka Rp 24.000 per liter.
Kenaikan harga minyak goreng berlangsung fluktuatif, namun masih tetap mahal dan jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku. Kemudian menjelang akhir tahun 2021, Pemerintah turun tangan dengan mematok kebijakan satu harga untuk minyak goreng adalah Rp 14.000 per liter.
Sejalan dengan hal itu, Kemendag juga menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO). Penerapan kebijakan DMO dan DPO minyak goreng tersebut berlaku mulai tanggal 27 Januari 2022.
Dengan kebijakan DMO dan DPO tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menetapkan HET yang baru untuk minyak goreng. Berikut ini adalah rincian harga eceran tertinggi minyak goreng mulai 1 Februari 2022:
- Harga minyak goreng curah sebesar Rp 11.500/liter.
- Harga minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 13.500/liter.
- Harga minyak goreng kemasan premium sebesar Rp 14.000/liter.
HET minyak goreng ditetapkan naik dari patokan yang sebelumnya. Meskipun demikian, HET minyak goreng menyebabkan harga minyak goreng di pasaran turun dan berlaku mulai tanggal 1 Februari 2022.
Namun, ketika harga minyak goreng di pasaran sudah turun, keberadaan barang tersebut justru menjadi sangat langka. Minyak goreng seharga Rp 11.500 hingga Rp 14.000 per liter di toko ritel, supermarket, hingga pasar tradisional menjadi langka dan selalu cepat habis jika sewaktu-waktu ada pasokan datang.
3. HET Dicabut
Kabar terbaru, pemerintah menetapkan aturan baru tentang minyak goreng, di mana harga minyak goreng kemasan akan disesuaikan dengan harga keekonomian atau harga pasar. Artinya harga minyak goreng kemasan tidak lagi Rp 14.000 dan diprediksi bisa mencapai 2 kali lipatnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan dengan menjual minyak goreng kemasan seharga Rp 14.000 per liter, sebenarnya sudah melawan mekanisme pasar. Menurutnya, para pedagang hingga distributor sudah membeli mahal harga minyak goreng imbas dari harga CPO yang melambung tinggi.
"Iya karena begini bapak dan ibu kan kita mesti lihat kemarin itu memang barangnya tidak ada karena melawan mekanisme pasar, perbedaan antara harga minyak yang bijak yang kita sediakan dan harga internasional," ujarnya seusai menyidak Pasar Senen, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Artinya, produsen bebas menetapkan harga minyak goreng kemasan yang dijual ke masyarakat. Namun untuk harga minyak goreng curah HET menjadi Rp 14.000 per liter yang sebelumnya sempat Rp 11.500/liter.
4. Perang Rusia-Ukraina
Mendag Muhammad Lutfi juga menyebut kenaikan harga minyak goreng juga disebabkan oleh perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Menurutnya, Rusia dan Ukraina adalah penghasil minyak bunga matahari, sehingga dengan terjadinya perang, maka produksi minyak bunga matahari agak tersendat
Padahal minya bunga matahari ini dibutuhkan oleh negara-negara Eropa. Nah sebagai gantinya, negara eropa memesan Crude Pal Oil (CPO) dengan permintaan yang masif, sehingga berdampak pada kenaikan harga CPO.
"Nah penggantinya adalah minyak CPO menyebabkan harga CPO loncat dari Rp 14.600 pada awal Februari menjadi Rp 18.000 kemarin dan sekarang sudah turun sedikit, tetapi pada dasarnya naik karena memang mekanisme pasar," ujar Mendag seusai sidak di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Mendag Lutfi lalu meminta Kementerian Perindustrian untuk mengatur CPO di Indonesia agar disalurkan ke pabrik-pabrik minyak goreng dan tidak ada lagi CPO yang diekspor.
Itulah beberapa alasan kenapa minyak goreng sekarang mahal. Semoga harga minyak goreng dapat segera stabil dan terjangkau.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama