Suara.com - Kementerian Kesehatan mencatat kasus Covid-19 varian BA.2 atau biasa disebut Omicron Siluman terus meningkat, ini bukan menakuti melainkan peringatan bagi masyarakat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya tidak akan menutupi data, meski kasus Covid-19 menunjukkan penurunan, peningkatan Omicron Siluman tetap perlu diwaspadai.
"Kita sampaikan soal BA.2 kepada masyarakat bukan untuk menakut-nakuti masyarakat karena ada yang protes kita baru tenang baru mulai usaha baru aktivitas perdagangan tiba-tiba sudah ada varian BA.2 jadi seperti pemerintah selalu menakut-nakuti padahal kita ingin masyarakat tetap waspada," kata Nadia dalam diskusi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (17/3/2022).
Dia menyebut pihaknya akan terus meningkatkan pemeriksaan spesimen melalui metode whole genome sequencing agar varian baru Covid-19 bisa cepat terdeteksi dan dirawat.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap Kasus Omicron Siluman Terus Meningkat, Kini Sudah Capai 668 Kasus
"BA.2 ini ya walaupun jumlahnya sedikit tapi jadi kewaspadaan ya karena di negara negara yang mulai terjadi peningkatan ba.2 kasusnya juga naik , jadi ini penting pemeriksaan varian," tutup Nadia.
Nadia menegaskan cara pencegahannya tetap sama, masyarakat tetap wajib mematuhi protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatatkan 363 kasus subvarian Omicron BA 2 yang terdeteksi di 19 provinsi di Indonesia.