Suara.com - Kementerian Kesehatan mencatat kasus Covid-19 varian BA.2 atau biasa disebut Omicron Siluman terus meningkat dan kini telah mencapai 668 kasus di Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut Siluman Omicron ini perlahan meningkat dan mendominasi varian Covid-19 yang tersebar di Indonesia.
"Data nasional kita secara umum itu BA.2 sudah 668 kasus," kata Nadia dalam diskusi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (17/3/2022).
Secara kumulatif, ada tiga varian yang sudah terdeteksi yaitu BA.1, BA.1.1 dan BA.2. BA.1 itu paling banyak yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19.
Baca Juga: Program MATA HATI Dinkes Sleman Diapresiasi Kemenkes RI, UNFPA hingga Kedubes Kanada
"Ini secara kumulatif dari Januari sampai dengan Maret itu ada 5.625 kasus," ucapnya.
Dia menyebut pihaknya akan terus meningkatkan pemeriksaan spesimen melalui metode whole genome sequencing agar varian baru Covid-19 bisa cepat terdeteksi dan dirawat.
"BA.2 ini walaupun jumlahnya sedikit tapi jadi kewaspadaan, karena di negara negara yang mulai terjadi peningkatan BA.2 kasusnya juga naik, jadi ini penting pemeriksaan varian," tutur Nadia.
Nadia menegaskan cara pencegahannya tetap sama, masyarakat tetap wajib mematuhi protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Baca Juga: Epidemiolog Unair Minta Indonesia Waspadai Peningkatan Covid-19 Akibat Omicron Siluman