Denny dan kelompoknya merasa tidak masalah dijuluki buzzer. Dia tidak menampik bahwa dirinya adalah buzzer. Namun, Denny mengklaim menyebut dirinya sebagai buzzer NKRI yang menjaga Indonesia dari serangan kaum radikal, dan tidak dibayar.
Dalam perang stigma ini, Denny menegaskan, dia memisahkan antara Islam dengan orang yang menggunakan Islam sebagai alat politik.
Dia mengatakan kadrun tak akan hilang, sebab kadrun itu sudah mewujud seperti ideologi dan seperti agama.
"Tinggal masalahnya besar atau nggak mereka. Kita lihat Afganistan, mereka Kadrun dicampur politik sehingga bisa nguasai negara," katanya.